Pakan adalah salah satu faktor terpenting yang mesti diperhatikan oleh para peternak, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya. Makanya, nggak heran kalau sebagian besar modal usaha peternakan akan dihabiskan untuk biaya pengadaan pakan. Pakan sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan dan peningkatan bobot tubuh sapi, terutama sapi-sapi yang sengaja dipelihara untuk program penggemukkan. Sapi-sapi membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menyokong pertumbuhannya dan membantunya dalam memproduksi susu, daging, serta anakan.
Maka dari itu, banyak juga alternatif yang bisa digunakan oleh para peternak dalam proses pengadaan pakan. Salah satunya adalah adanya program bank Silase Pakan Ternak Sapi yang merupakan wadah atau sebuah gudang untuk menyimpan bahan-bahan pakan yang penyediaannya dalam bentuk stok. Bank pakan diadakan untuk memastikan hewan ternak mendapatkan asupan gizi yang seimbang meski dalam kondisi cuaca apapun.
Karena ketersediaan pakan ternak masih belum kontinyu alias melimpah saat musim penghujan dan melangka pada saat musim kemarau tiba. Dengan adanya bank Silase Pakan Ternak Sapi diharapkan keberadaan sumber daya pakan yang melimpah saat musim penghujan dapat dikelola dengan baik dan masih bisa digunakan saat musim kemarau tiba.
Seperti berbagai jenis rumput, leguminosa seperti lamtoro dan indigofera, pohon jagung dan sorgum, jerami, dan bahan-bahan pakan konsentrat. Bahan-bahan pakan ini dapat disimpan dengan difermentasi, silase, atau disimpan secara kering (hay) tergantung pada komposisi bahan pakannya.
Bank pakan ini dirancang untuk menjadi pilar ketahanan pakan (feed security) yang menjamin kualitas bahan-bahan pakan agar tetap terjaga dengan baik (feed safety). Selain itu, bank pakan juga dapat dijadikan sebagai sarana bisnis yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan para peternak dengan memanfaatkan teknologi pengawetan pakan seperti metode fermentasi dan silase.
Bank Silase Pakan Ternak Sapi ini masih belum banyak diterapkan di Indonesia, tetapi sudah menjadi hal wajib bagi negara-negara yang memiliki empat musim. Hal ini dikarenakan saat musim dingin atau musim salju tiba, para peternak di luar negeri sana tidak bisa mendapatkan bahan pakan dengan mudah. Maka dari itu, mereka bekerja keras mengumpulkan bahan pakan pada saat musim panas dan menyimpannya di dalam bank pakan, sehingga ketika musim dingin datang, mereka hanya tinggal menggunakannya saja.
Dengan adanya edukasi seputar bank pakan ini, diharapkan para peternak di Indonesia pun mulai aware dan menaruh perhatian terhadap pentingnya keberadaan bank pakan.
