Sapi bali, yang dikenal karena postur tubuhnya yang besar, kini mengalami perubahan ukuran di beberapa daerah, termasuk di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai bibit dan bakalan sapi Bali yang berasal dari Kupang, serta faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhannya.
Sapi bali yang ada di Kupang memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan sapi bali yang berasal dari Pulau Bali. Sapi-sapi ini, meskipun kecil, telah mencapai usia yang cukup, yakni di atas dua tahun. Mereka dapat dijadikan sebagai hewan qurban pada perayaan Idul Adha setelah dipelihara selama beberapa bulan.
Penting untuk dipahami bahwa meskipun sapi bali dikenal memiliki bobot yang dapat mencapai 600 kilogram, sapi yang berasal dari Kupang biasanya hanya memiliki bobot sekitar 150 kilogram. Salah satu penyebab utama dari perbedaan ini adalah praktik inbreeding, yaitu perkawinan antara individu-individu yang memiliki hubungan kekerabatan dekat, seperti saudara kandung atau orang tua dengan anaknya. Proses ini menghasilkan bibit sapi yang cenderung lebih kecil dan tidak memiliki kualitas unggul seperti sapi bali di Pulau Bali.
Selain itu, kondisi pemeliharaan sapi di Kupang juga berperan penting. Sapi-sapi tersebut umumnya dilepas di padang pengembalaan dan hanya mengandalkan pakan rumput, sehingga pertumbuhannya tidak dapat maksimal. Tidak ada pengelolaan pengembangbiakan secara selektif atau galur murni, yang berpotensi menghasilkan bibit sapi dengan kualitas lebih baik.
Meskipun sapi bali dari Kupang memiliki ukuran yang lebih kecil, ada potensi untuk tetap menghasilkan daging yang berkualitas tinggi jika pemeliharaan dilakukan dengan baik. Dengan metode pemeliharaan intensif, termasuk pemberian pakan konsentrat, sapi ini dapat mencapai bobot yang lebih baik dalam waktu lima bulan, bisa mencapai 250-300 kilogram. Karkas dari sapi ini memiliki proporsi daging yang lebih banyak, sehingga menjadi pilihan yang menarik bagi para pedagang daging.
Keunggulan lain dari sapi Bali adalah dagingnya yang cepat terjual di pasar, berkat ukuran karkas yang lebih kecil dibandingkan sapi dari ras lain, seperti limousin. Hal ini membuat daging sapi Bali lebih mudah dipasarkan tanpa harus disimpan dalam freezer, yang bisa menurunkan kualitas dan harga daging.
Bagi para peternak yang berminat untuk mendapatkan bibit atau bakalan sapi bali dari Kupang, baik yang berbobot 150-300 kilogram, dapat menghubungi kontak yang tersedia. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para sahabat peternak.
