Harga daging sapi premium, seperti Wagyu dan Angus, mengalami penurunan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Laporan buletin ternak bulanan Elders Desember 2024 menyebutkan bahwa penurunan ini disebabkan oleh melemahnya permintaan global akibat perlambatan ekonomi di Tiongkok, kontraksi sektor layanan makanan, perubahan pola konsumsi di Jepang, serta tekanan biaya hidup secara global.
Harga sirloin Wagyu di pasar Amerika Serikat mengalami penurunan antara 9-14% sejak awal 2023. Sebelumnya, harga sirloin Wagyu mencapai rata-rata Rp800.000–Rp960.000 per kilogram, kini turun menjadi sekitar Rp688.000–Rp800.000 per kilogram, tergantung pada potongan dagingnya. Penurunan harga ini juga terjadi pada potongan daging Wagyu lainnya, seperti round, chuck, dan brisket.
Sementara itu, premi untuk sapi feeder Wagyu murni yang sebelumnya mencapai Rp80.000–Rp96.000 per kilogram kini turun hingga setengahnya. Hal serupa juga terjadi pada sapi feeder Angus, di mana preminya menyusut dari sekitar Rp6.400 per kilogram menjadi hanya Rp1.440 per kilogram.
Beberapa faktor utama yang menyebabkan penurunan harga daging sapi premium antara lain:
1. Perubahan Pola Konsumsi: Konsumen mulai beralih ke produk daging yang lebih terjangkau akibat tekanan biaya hidup.
2. Penurunan Permintaan di Pasar Utama: Pasar seperti Jepang dan Tiongkok, yang menjadi konsumen utama daging sapi Wagyu dan Angus, mengalami penurunan daya beli.
3. Durasi Pemeliharaan yang Lebih Panjang: Pemeliharaan sapi premium membutuhkan waktu lebih lama, sehingga menambah risiko finansial bagi peternak.
Daging sapi Wagyu terkenal dengan tekstur lembut dan marbling lemak yang tinggi, memberikan rasa yang luar biasa. Sementara itu, daging sapi Angus memiliki serat yang lebih padat dan rasa yang kaya, menjadikannya pilihan populer di berbagai restoran kelas atas.
Meskipun harga premium untuk Wagyu dan Angus menurun, kualitas dagingnya tetap menjadi daya tarik utama bagi konsumen yang mencari pengalaman kuliner istimewa.
Prosesor daging sapi optimis terhadap prospek pasar pada awal tahun depan. Dengan meningkatnya kompetisi harga antara Australia dan Amerika Serikat, peluang ekspor daging sapi ke pasar Asia, termasuk Indonesia, tetap terbuka. Pasar Indonesia menjadi salah satu tujuan utama karena kebutuhan protein yang terus meningkat.
Selain itu, penguatan sektor peternakan lokal juga menjadi peluang besar bagi peternak di Indonesia untuk memanfaatkan pengetahuan dan teknologi terbaru dalam budidaya sapi premium.
Sapibagus Farm menjual berbagai daging sapi. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.