Dalam beternak sapi pasti ada kemungkinan resiko ternak tersebut mati dan kecurian. Sapibagus berkesempatan mewawancarai Bapak Robin Staff Ahli Jasindo yang khusus menangani mengenai asuransi sapi. Asuransi usaha ternak sapi adalah asuransi khusus yang diberikan kepada peternak yang mengalami potensi resiko ternak mati, sakit, kehilangan/pencurian yang membuat kehilangan potensi keuntungan daripada beternak sapi. Asuransi ini menjamin keberlangsungan dari usaha beternak sapi tersebut sehingga ketika auransi ini diberikan peternak dapat kembali melanjutkan usaha dalam beternak sapi. Asuransi ini mengganti dalam bentuk uang yang nantinya dapat digunakan untuk membeli kembali sapi.
Pada awal mulanya, asuransi ini hanya diberikan kepada peternak sapi biakan atau sapi betina karena asuransi ini berfokus pada ketahanan pangan nasional. Namun, seiring berjalannya waktu asuransi ini juga berfokus pada pengusaha yang dalam artian beternak sapi potong karena ternyata program sapi potong ini sangatlah penting mengingat sampai saat ini negara Indonesia masih sering mengimpor daging sapi dari luar negeri. Diharapkan dengan adanya asuransi ini dapat meningkatkan bisnis sapi potong di Indonesia. Semua jenis ternak yang mati, sakit atau kehilangan tanpa sengaja dapat dicover dengan asuransi ini. Asuransi ini tidak dapat berlaku pada ternak yang mengalami resiko mati, sakit karena kesengajaan misalnya domba/kambing yang diadu.
Tarif asuransi untuk pembiakan dan penggemukan per-enam bulan 3,5% namun jika mengambil satu tahun 4,75%. Tarif asuransi satu tahun lebih besar dikarenakan biasanya peternak yang mengambil asuransi ini tidak hanya dalam rangka event lebaran namun memang berfokus untuk pembesaran dan pembiakan. Oleh karena itu, untuk ternak yang bertujuan sessional seperti Idul Fitri, Idul Adha, Lebaran Haji lebih cocok mengambil asuransi dengan jangka per-enam bulan.Sapi potong dapat dijamin dengan asuransi walaupun harganya merupakan harga sentimetal prince (sesuai dengan harga pasar) bukan harga daging perkilo dikali dengan harganya seperti sapi potong, untuk sapi qurban harganya sesuai dengan yang diinginkan penjualnya. Ternak sapi hias jumlah tarifnya dapat dilihat dari kondisi dan juga lokasi dari sapi tersebut. Ternak yang mengalami perlakuan khusus akan mendapatkan tarif yang lebih banyak pula. Semakin bagus perlakuan yang diberikan oleh peternak kepada ternaknya maka semakin besar pula asuransi yang akan didapatkan oleh peternak tersebut.
Pemerintah memberikan subsidi sebesar 80% kepada peternak untuk beberapa jenis sapi yang memang bertujuan untuk ketahanan pangan. Contohnya sapi betina yang bertujuan untuk pembiakan dan memang bantuan dari pemerintah. Selain itu, ternak yang memang berada pada suatu daerah yang bertujuan khusus untuk pembiakan seperti NTB maka pemerintah hadir untuk memberikan asuransi kepada peternak tersebut. Semua peternak yang memiliki sapi betina bisa langsung mendaftarkan asuransi ternaknya langsung.
