Selain di Indonesia yang memiliki iklim, penduduk dan suasana yang mendukung untuk membuka peternakan sapi, kondisi tersebut juga terdapat pada salah satu negara yang biasa disebut negeri jiran yaitu Malaysia. Di Malaysia sendiri memiliki potensi yang sangat besar karena memiliki ketersediaan sapi lokal sebesar 50% dan tingkat asosiasi untuk daging hanya sebesar 20-30 yang dimana sisa kebutuhan daging mengeskpor dari negara tetangga seperti Australia, India, dan untuk idul adha seringkali mengekspor dari Thailand. Kebutuhan sapi potong yang tidak tercukupi juga dikarenakan peternakan sapi potong lokal pada saat idul adha habis dan harganya cukup tinggi dibanding sapi impor.
Perawatan dan pemiliharaan di Malaysia masih tergolong kurang dikarenakan banyak pembangunan-pembangunan yang mengambil lahan peternakan. Sapi yang terdapat di Malaysia banyak diternakan di lahan-lahan kebun sawit, biasanya sapi tersebut dimanfaatkan sebagai alternatif income oleh petani sawit, selain itu untuk saat ini feedlot yang terdapat di Malaysia dibilang cukup berkembang dikarenakan sapi - sapi dari Australia akan dipelihara lalu dijual, ada juga sapi berjenis Brahman cross dari Thailand yang dijual saat momen-momen idul adha. Untuk Industri feedlot di Malaysia sendiri berkelas sederhana, terdapat feedlot yang cukup besar berada di Negeri Sembilan tetapi tidak dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya dikarenakan korupsi pada saait itu. Sebagian besar feedlot berjumlah puluhan hingga ratusan ekor. Untuk peternakan rakyat biasanya menggunakan sistem gembala yang terdapat di kampung-kampung atau kawasan felda.
Peran yang dilakukan Pemerintah Malaysia untuk membantu pengembangan sapi potong di Malaysia yaitu melaksanakan program pembagian sapi untuk para petani, jadi setiap keluarga diberi 2 ekor sapi dan ketika sudah menghasilkan anak akan dikembalikan ke pemerintah kembali untuk diberikan kepada penerima yang lain. Bantuan lain juga dilakukan yaitu di setiap daerah terdapat veteriner lokal yang akan membantu para peternak jika sapi mengalami masalah.
Wabah PMK yang terjadi di Malaysia dapat dikendalikan dengan baik karena sapi dari luar akan dikontrol dan dikarantina terlebih dahulu sebelum dibawa ke peternakan sapi. Untuk prospek sapi potong Malaysia masih tergolong besar, namun perlu dipertimbangkan skala efisiensi kemudian masalah pakan harus ditingkatkan sebab peternak rakyat sulit untuk mendapatkan pakan karena perusahaan pakan sapi dikelola oleh perusahaan besar yang mana tidak ada skala kecil untuk memenuhi peternak kecil.
