Kondisi bisnis sapi qurban tahun 2021 ini sangat berbeda sekali dengan tahun-tahun sebelumnya karena kondisi pandemi yang masih mendera Indonesia. Belum lagi, pasokan sapi potong yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama setahun terakhir ini terjadi kekurangan pasokan sapi potong untuk wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya. Lalu bagaimana mengembangkan Bisnis Sapi Qurban Menguntungkan
Mengapa bisa terjadi kekurangan pasokan? Karena selama ini sapi-sapi yang dipotong berasal dari industri peternakan yaitu sapi-sapi jenis Brahman Cross (BX) yang diimpor dari Australia dan saat ini sedang mengalami kenaikan harga yang sangat luar biasa, yang awalnya hanya berkisar Rp. 48.000/ kilogram (kg) menjadi Rp. 58.000 /kg.
Alasan kenaikan harga yang sangat signifikan ini adalah karena pihak Australia sedang mengalami masa restocking setelah dua tahun lalu mengalami kekeringan yang cukup parah dan kebakaran hutan. Negara Kangguru ini juga sempat dilanda banjir yang luar biasa di tempat-tempat penggembalaan, ranch, atau pastural yang ada sehingga konsekuensinya adalah mengurangi kuota ekspor sapi ke negara-negara yang selama ini mereka pasok.
Negara-negara tersebut antara lain Korea, Tiongkok, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan salah satunya adalah Indonesia. Hal ini pulalah yang menyebabkan kurangnya pasokan di wilayah Jabodetabek dan Bandung Raya. Akhirnya, sapi-sapi lokal mulai masuk ke Jabodetabek dan Bandung Raya, yaitu sapi-sapi yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti jenis sapi Persilangan Limousin dan Simmental dan persilangan lainnya.
Demikian pula sapi-sapi yang berasal dari Pulau Bali dan Pulau Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari sanalah pasokan sapi lokal akan mulai semakin terkuras karena selama ini sapi-sapi tersebut hanya mampu mencukupo kebutuhan di masing-masing provinsi asalnya saja. Jika pasokan sapi lokal semakin berkurang, konsekuensi yang akan terjadi adalah kenaikan harga jual pada sapi qurban.
Meskipun permintaan sapi dan daging sapi akan meningkat, harga sapi kurban ini tetap akan melonjak secara signifikan. Walau pihak pemerintah sudah menyediakan daging sapi beku maupun daging kerbau beku yang diimpor dari Negara India. Namun, ternyata masih belum bisa memenuhi permintaan daging segar yang tetap tinggi.
Founder sekaliguas pelaku bisnis sapi potong Sapibagus farm, Edy Wijayanto memprediksikan bahwa Bisnis Sapi Qurban Menguntungkan ketika sapi-sapi qurban ini akan mengalami kenaikan harga berkisar antara 10-20% jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Lonjakan harga ini akan terjadi menjelang Idul Adha tiba, terutama pada sapi-sapi dengan bobot 300-400 kilogram (kg) karena jenis sapi inilah yang menjadi favorit jamaah dan harganya sesuai dengan budget.
Maka, para peternak dan para penjual sapi kurban harus bersiap-siap untuk mensiasati hal ini. Terutama para pihak pengorban yang akan membeli sapi kurban, bisa mensiasati kenaikan harga dengan cara membeli sapi kurban di awal-awal waktu agar Bisnis Sapi Qurban Menguntungkan dan mendapatkan harga yang kompetitif dan lebih murah.