Ibu Helena alumni pelatihan SapiBagus angkatan 49, pemilik Lena Farm yang berasal dari kota Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Awalnya memang Ibu Helena suka hewan dan memiliki lahan keluarga di Maros, kakaknya mengusulkan untuk beternak sapi sehingga Ibu Helena termotivasi untuk mengikuti pelatihan bisnis sapi di Sapibagus.Setelah mengikuti pelatihan beru mengetahui bahwa ternyata ada dua pembagian untuk peternakan yaitu ada breeding dan fattening, kemudian dengan potensi lahan yang ada sehingga Ibu Helena tertarik dengan breeding.
Awalnya sudah ada sapi dilahan sekitar 4 - 6 ekor, belajar dari pelatihan paling itu kesediaan pakannya. Jadi sebelum menambah indukan untuk breeding, Ibu Helena membuat lahan pakan rumput pakcong yang diambil dari Bogor. Kendala yang diawali pada saat menanam rumput tidak ada hanya saja pada saat menenm banyak bebatuan namun seiring berjalannya waktu rumput-rumput tersebut akhirnya tubuh.Indukan sapi didapat dapat dari masyarakat sekeliling, di sana masyarakat menjual indukan beserta dengan anaknya, akhirnya breeding ini berproses dari bunting, melahirkan, dan menyusui.
Kendala yang dialami karena wabah PMK, ketika ada yang menjual dari luar kabupaten itu transportasinya susah sehingga masih menjual disekitar Maros saja. Jenis sapi yang dikembangbiakkan yaitu jenis sapi Bali, memilih sapi Bali karena ibu Helena merasa masih pemula dan sapi lokal biasanya mudah beradaptasi dengan kondisi di sana. Kebetulan sekeliling masyarakat sana juga mereka juga breeding sapi Bali tapi dengan cara tradisional jadi Ibu Helena juga mencoba dengan sapi Bali.
Pemeliharaan breeding di Maros itu ternak diumbarkan pada daerah pegunungan jadi lahan tersebut sudah dipagari, jadi disitulah sapi-sapi bebas berkeliaran tapi hanya disitu saja kalau tradisionalnya orang sana mereka memang memindah-mindahkan ternaknya. Breeding ini tidak menarik karena membutuhkan waktu lama, namun karena ibu Helen awalnya menyukai hewan, ibu Helena mencoba menjual sapi pada saat qurban juga. Untuk breeding ini selain harus ada tujuannya kemana, harus fokus menikmati saja karena breeding ini banyak momen-momennya seperti sapi indukan baru datang, indukan bunting kemudian sapi induk melahirkan kemudian ada pedet, momen-momen itu sebenarnya yang membuat Ibu Helena bertahan karena masih mau melihat momen seperti itu.