Penurunan populasi sapi di Indonesia merupakan masalah serius yang berkembang karena kurangnya perhatian terhadap breeding. Peternak, terutama di Jawa Barat, cenderung mengabaikan pentingnya breeding dan lebih memilih untuk memanfaatkan ternak hanya pada saat acara idul qurban. Hal ini menyebabkan pergeseran ternak yang sudah siap dipotong saat qurban, tanpa mempertimbangkan proses breeding yang membutuhkan konsistensi.
Breeding adalah aspek kunci dalam pemeliharaan sapi potong. Namun, seringkali peternak tidak menghiraukan proses ini, padahal breeding adalah yang menciptakan bakalan untuk sapi potong di masa depan. Praktik breeding yang tidak dilakukan dengan konsisten mengakibatkan berkurangnya populasi sapi secara keseluruhan. Peternak unggulan harus menyadari bahwa breeding memerlukan lokasi yang memadai dan pasokan pakan yang cukup, baik dari hijauan maupun konsentrat.
Salah satu faktor yang turut menyumbang terhadap penurunan populasi adalah pemotongan sapi betina yang masih produktif. Sapi yang seharusnya masih bisa menghasilkan keturunan dipandang tidak produktif dan kemudian dipotong, menyebabkan berkurangnya populasi sapi secara bertahap.
Praktik pemotongan sapi secara liar juga berdampak negatif terhadap breeding. Pemotongan liar ini mengakibatkan berkurangnya indukan sapi yang seharusnya menjadi basis breeding. Akibatnya, jumlah bakalan sapi untuk breeding juga berkurang, memperparah penurunan populasi sapi secara umum.
Penyakit-penyakit seperti PMK, LSD, dan BEF juga berkontribusi terhadap penurunan populasi sapi. Tingginya angka mortalitas akibat penyakit-penyakit ini membuat peternak enggan melakukan breeding karena takut terhadap risiko kesehatan hewan.
Perubahan iklim juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan dalam penurunan populasi sapi. Perubahan iklim bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit seperti BEF, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan sapi dan mengganggu proses reproduksi. Gangguan reproduksi pada sapi betina akan berdampak langsung pada penurunan populasi sapi.
Penurunan populasi sapi Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya perhatian terhadap breeding, pemotongan sapi betina yang masih produktif, praktik pemotongan liar, hingga pengaruh penyakit dan perubahan iklim. Diperlukan langkah-langkah yang lebih serius dan terkoordinasi untuk memperbaiki kondisi ini agar populasi sapi Indonesia dapat dipulihkan ke tingkat yang optimal.