Buka Lapak Hewan Qurban Dijual Dengan Harga Timbangan

Topik Artikel : Peternakan Lokal
Sapibagus Jumat 26 Agustus 2022
Share this

Sapibagus farm berkesempatan mengunjungi lapak atau outlet penjualan hewan kurban milik Sapi Jalu Farm yang berlokasi di Daerah Gas Alam, Cimanggis, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kemudian, melakukan sesi wawancara bersama Mila Kumala selaku Chief Marketing Officer (CMO) Sapi Jalu Farm. Sapi Jalu adalah salah satu alumni pelatihan bisnis sapi yang diadakan oleh Sapibagus farm.

Beliau menyampaikan bahwa alasan Sapi Jalu Farm Buka Lapak Hewan Qurban di Daerah Depok sejak tahun 2013 adalah karena harus menjemput para konsumen. Hal ini dikarenakan penjualan sapi kurban di kantor pusat Sapi Jalu Farm yang berlokasi di Kuningan, Provinsi Jawa Barat dengan stok sekitar 200 – 300 ekor sapi masih kurang maksimal. Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuka lapak di Depok dan perlahan meningkatkan penjualan hewan kurban hingga stok sapi di lapak setiap tahunnya habis terjual semua.

Sapi yang dijual sapi Jalu Farm Buka Lapak Hewan Qurban mayoritas adalah jenis Limousin, Simmental, dan Madura yang dibanderol dengan harga kisaran Rp. 20 – 90 juta. Sapi Jalu Farm memiliki tujuan menjual sapi-sapi mulai dari harga Rp. 20 juta agar pelanggan tetap bisa berkurban dan mendapatkan sapi-sapi dengan kualitas dan penampilan yang baik.

“Di Depok sebenarnya banyak sekali ya, Buka Lapak Hewan Qurban yang memang ada di setiap Idul Adha. Nah, Sapi Jalu ini memberikan yang berbeda yaitu dengan adanya timbangan langsung di kandang. Jadi, di antara semua lapak yang ada di Depok itu, hanya kita yang memang ada timbangannya,” ujar Mila Kumala. Setiap pelanggan bebas memilih hewan kurban dan harganya disesuaikan dari hasil timbangan di tempat.

Sapi Jalu Farm menggunakan sistem timbangan riil karena sesuai dengan nilai Sapi Jalu yaitu membantu pelanggan menyempurnakan ibadah kurbannya. Hitungan bobot dengan timbangan riil akan lebih akurat, sehingga daging yang dihasilkan sesuai dengan bobotnya sedangkan hasil bobot yang ditimbang dengan sistem jogrok atau taksiran tidak akurat, sehingga ketika dipotong hasil daging tidak sesuai dengan apa yang konsumen harapkan.

Penjualan Sapi Jalu Farm di masa pandemi ini terbilang dinamis alias banyak sekali tantangan dan suka-dukanya. Meski berdampak, tetapi kembali lagi ke niat awal menjual hewan kurban di tengah pandemi. Stok sapi di masa pandemi ini berjumlah sekitar 250 ekor sedangkan stok domba sekitar 200 ekor. Lazimnya, pelanggan hewan kurban Sapi Jalu Farm di Kuningan adalah para Dewan Kepengurusan Masjid (DKM) dan yayasan sekitar wilayah Kuningan dan Cirebon. Sedangkan, di Depok mayoritas pembeli adalah perorangan dari kalangan pengusaha, pedagang, dll.

Untuk sukses berjualan di masa pandemi ini perlu melakukan beberapa kiat sukses yang akan membantu penjualan kita tetap meningkat.

“Harus menarik perhatian konsumen dengan cara yang berbeda dari lapak kurban lainnya. Terus lebih berhati-hati dalam memelihara sapi dan domba di lapak karena cuacanya sangat panas, diperlukan tim khusus untuk menangani kesehatan hewan kurban di lapak,” jelas Mila Kumala.

Selain itu, Sapi Jalu Farm juga membangun branding melalui sosial media seperti Facebook, Instagram, dan Website. Dengan pemasaran melalui sosial media, banyak pembeli yang memesan via online. Kemudian, Sapi Jalu juga membangun relasi dengan para pelanggan lama sehingga mereka tertarik untuk memesan lagi.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Buka Lapak Hewan Qurban Dijual Dengan Harga Timbangan | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus