Dalam konteks dunia peternakan, kesehatan hewan ternak, terutama sapi, memiliki peran utama. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menjadi fokus perhatian yang serius di kalangan peternak. Penggunaan hidrogen peroksida (H2O2) atau peroksid dalam menghadapi PMK pada sapi, serta berbagai aspek penting dalam penanganan penyakit PMK.
Peroksida telah lama dikenal sebagai antiseptik dan bahan pembersih luka yang efektif. Biasanya, peroksida digunakan di Unit Gawat Darurat (UGD) atau Rumah Sakit Umum (RSU) untuk merawat luka akibat kecelakaan di jalan raya, seperti luka lebar yang terkontaminasi oleh kotoran. Ini membantu membersihkan luka dari infeksi bakteri dan nanah, yang sangat penting untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
Pada hewan ternak, khususnya sapi, penggunaan peroksida pada luka bernanah membantu membersihkan nanah yang terkandung di dalam daging atau di bawah kulit. Meskipun membantu membersihkan luka, penting untuk memahami bahwa penggunaan peroksida harus sesuai dengan petunjuk medis yang benar. Dalam kasus PMK, pengetahuan yang mendalam tentang penggunaan obat-obatan yang tepat adalah kunci untuk memberikan perawatan yang efektif dan aman bagi hewan ternak.
Hindari penggunaan peroksida atau antiseptik lainnya dengan campuran alkohol atau zat lain yang tidak sesuai. Hal ini dapat merusak struktur dan khasiat dari zat tersebut, menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan pada penyembuhan luka.
Selain penggunaan peroksida, penting bagi para peternak untuk meningkatkan imunitas hewan ternak mereka. Pemberian multivitamin seperti B kompleks, cardiofit, dan biodin sangatlah penting untuk menjaga daya tahan tubuh ternak. Jika hewan mengalami demam, penurun panas seperti suhu prodon dan cardiofit forte dapat diberikan sebagai bagian dari perawatan.
Kebersihan kandang dan hewan ternak juga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan hewan. Penggunaan disinfektan seperti prodestan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit di lingkungan peternakan.
