Cara Jual Ternak Sapi Ke Pasar Hewan Atau RPH

Topik Artikel : Edukasi
Sapibagus Kamis 15 September 2022
Share this

Kali ini kita akan membahas tentang Cara Jual Ternak Sapi Ke Pasar Hewan Atau RPH, dan lebih menguntungkan mana menjual sapi siap potong ini ke pasar hewan atau ke Rumah Pemotongan Hewan. Setelah melakukan pemeliharaan penggemukan sapi maka tiba saatnya untuk melakukan penjualan dimana selama ini penjualan sapi potong diarahkan ke pasar hewan atau ke Rumah Pemotongan Hewan.

Jika kita ingin menjual sapi ke pasar hewan Cara Jual Ternak Sapi akan bertemu dengan para belantik/pedagang, disana banyak sekali yang berminat untuk membeli sapi tersebut karena di pasar tersebut merupakan proses bertemunya pihak penjual dan pembeli. Ada waktu tertentu dimana pedagang luar kota datang ke pasar hewan yang bertujuan untuk menjual atau membeli sapi yang siap potong.

Proses transaksi di pasar hewan itu ada beberapa cara salah satunya adalah model taksiran yaitu sapi-sapi yang penjual tawarkan dijual berdasarkan taksiran/jogrokan, mereka menentukan harga jualnya sesuai dengan yang ditentukan pihak penjual. Kemudian ada juga penjual menetapkan harga per kilo (kg), jadi sapi tersebut ditimbang dengan timbangan yang ada dipasar kemudian proses penghitungan bobot sapi, kemudian harga per kilo nya ditentukan berdasarkan bobot timbangan sapi. Perhitungannya seperti bobot sapi 500 kg dan harga per kilo nya Rp45.000 maka 500 kg x Rp45.000 = Rp22.500.000. Setelah menentukan harga akan terjadi proses tawar – menawar harga per kilo nya.

Konsekuensi bertransaksi di pasar adalah harganya relatif bisa lebih murah jika dibandingkan dengan harga di jagal, sisi positif transaksi di pasar hewan adalah penjualan dilakukan dengan transaksi tunai/cash.

Berikutnya adalah Cara Jual Ternak Sapi potong ke RPH yaitu dengan menjualnya ke para jagal, RPH hanya menjadi sarana tempat pemotongan. Biasanya jagal mengadakan kesepakatan harga berdasarkan timbangan bobot sapinya, jadi bobot sapi ditimbang terlebih dahulu kemudian baru melakukan penawaran. Atau biasanya para jagal meminta supaya harga ditetapkan berdasarkan hasil karkasnya. Harga karkas itu 2x lipat dari harga timbangan hidup, misalkan timbangan hidup Rp50.000/kg, harga karkas Rp100.000/kg. jadi ada 2 tipe penentuan harga seperti halnya di pasar ada model jogrokan dan model timbangan. Kalau di jagal/RPH berdasarkan timbangan hidup atau harga timbangan karkas.

Sisi keuntungan menjual di RPH adalah biasanya harga relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga di pasar karena langsung ke para jagal. Biasanya ada persyaratan jika menjual ke jagal yaitu pembayarannya relatif agak mundur. Kebanyakan pedagang daging/jagal itu pembayarannya tempo. Jadi transaksi di jagal harganya lebih tinggi tetapi resiko dimungkinkan pembayarannya mundur atau bermasalah. Biasanya para jagal jika ingin berpartner dengan peternak mereka ingin adanya jaminan pasokan kontinuitas, misal hari ini dikirim sapi 10 ekor, lalu 2-3 hari nanti habis, maka jagal ingin jaminan pasokan lagi.

Biasanya kebanyakan jagal di RPH itu berpartner dengan para feedloter/industri peternakan karena peternakan memasok secara kontinuitas. Peternak rakyat/kecil sebagian besar menjual sapinya ke para belantik atau pedagang di pasar hewan namun sebaliknya industri feedloter kebanyakan mereka langsung menjual ke jagal agar lebih efisien. Supaya peternak rakyat bisa naik kelas, mereka harus melakukan kerjasama dengan sesama peternak rakyat bergabung membuat suatu koperasi untuk mengumpulkan sapi siap potong dan memasok ke RPH sehingga proses tata niaganya tidak panjang. Hal inilah yang membedakan menjual di pasar dan di RPH.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Cara Jual Ternak Sapi Ke Pasar Hewan Atau RPH | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus