Sebelum membeli sapi, para penjual dan pembeli sapi pasti harus mengetahui harga jual sapi-sapi tersebut agar tidak merugikan atau menguntungkan salah satu pihak saja. Selama ini, metode sistem penimbangan sapi untuk penentuan harga jual dibagi menjadi tiga, yaitu jogrokan, timbangan faktur, dan timbangan rill. Namun, masih banyak sekali masyarakat yang tidak mengetahui Cara Menentukan Harga Sapi serta perbedaan dan maksud dari ketiga metode tersebut.
Masih banyak pelanggan yang tidak mengetahui Cara Menentukan Harga Sapi dan cara penghitungan harga jual sapi, padahal hal ini termasuk penting agar mereka tidak mengalami kerugian atau penipuan yang akan merugikan diri mereka sendiri. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga metode tersebut :
1. Jogrokan Sistem jogrokan atau taksiran ini merupakan harga sapi yang ditentukan dari fisik sapi tanpa ditimbang dan diukur. Bobot yang ditaksir secara jogrokan ini bisa saja tepat dan meleset. Sistem jogrokan ini banyak diterapkan di pasar hewan daerah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Jawa. Hal ini dilakukan karena masih banyak petani dan peternak sapi yang tidak memiliki alat timbang seperti pita ukur atau timbangan. Metode jogrokan juga banyak dilakukan oleh para pedagang hewan kurban musiman di lapak.
2. Timbangan Faktur Harga timbangan faktur adalah harga jual yang ditentukan oleh penjual sebelum sapi dikirim ke pelanggan, ditimbang di tempat penjual. Metode seperti ini banyak diterapkan di daerah Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Harga ditentukan setelah sapi ditimbang oleh penjual sesaat sebelum dikirimkan ke pelanggan. Setelah sampai ke tempat tujuan, pelanggan akan mendapatkan info bobot sapi tanpa harus menimbangnya lagi. Para pelanggan harus mengetahui bobot sapi terlebih dahulu, jangan sampai jumlah timbangan dimanipulasi. Dalam penerapan metode ini, para pelanggan harus selalu waspada terhadap penipuan karena sering terjadi oknum-oknum penjual sapi memberikan pakan maksimum kepada sapi-sapi mereka agar berat saat ditimbang, bahkan sampai digelonggong. Hal ini akan menyebabkan masalah lain ketika sapi sampai di tempat pelanggan seperti sakit atau bahkan mati.
3. Timbangan Rill Harga timbangan rill adalah harga jual murni dari hasil timbangan di tempat penjualan yang sudah disepakati oleh penjual dan pembeli. Harga timbangan rill dapat menguntungkan kedua belah pihak karena harga per kilogram (kg) sudah disepakati bersama. Harga timbangan rill termasuk harga yang paling mahal dibandingkan dengan timbangan lain. Metode seperti ini sudah diterapkan oleh para peternak berskala industri alias feedloter.
Dengan mengetahui macam-macam metode Cara Menentukan Harga Sapi berdasarkan taksiran, faktur, dan timbangan, para pelanggan akan semakin tertutup peluang untuk tertipu atau termanipulasi. Bagaimana pun, proses jual-beli haruslah menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya salah satunya.
