Banyak sekali masyarakat yang belum memahami tentang umur sapi karena mereka mulai memelihara sapi dalam kondisi sudah dewasa sehingga orang awam cenderung melihat bentuk fisik sapi untuk memperkirakan umurnya. Banyak orang mengira bahwa sapi yang memiliki badan besar pasti memiliki umur yang lebih tua, padahal kenyataannya tidak begitu.
Masing-masing jenis sapi memiliki proses perkembangan yang berbeda. Contohnya saja, jenis sapi Limousin dan sapi Simmental yang berusia 1 tahun sudah bisa memiliki bobot badan hingga 400 kilogram (kg). Sedangkan, jenis sapi Bali atau Madura yang berusia 2 tahun hanya memiliki bobot badan sekitar 200 kg.
Salah satu teknik yang biasa digunakan untuk mengetahui umur sapi adalah berdasarkan catatan kelahiran yang menyertakan sapi tersebut, dari sana kita bisa mengetahui data-data mengenai tanggal kelahiran sapi beserta tahunnya. Namun, di peternakan rakyat, jarang sekali ditemukan sapi yang disertai dengan catatan kelahirannya.
Oleh karena itu, para peternak atau masyarakat harus menduga umur sapi tersebut dengan cara melihat bentuk fisiknya. Mereka biasa melihat hal ini melalui kondisi tanduk sapi, tetapi ternyata tidak akurat karena masing-masing sapi memiliki bentuk tanduk yang berbeda. Ada yang pendek, panjang, bahkan tidak memiliki tanduk.
Salah satu teknik yang efektif untuk dilakukan adalah mendeteksi umur sapi melalui komposisi giginya. Sapi termasuk hewan carbivora alias pemakan tumbuhan sehingga tidak memiliki gigi taring. Jumlah gigi yang dimilikki sapi ada 32 buah dan hanya memiliki 4 pasang gigi seri di rahang bagian bawah.
Umur sapi bisa dilihat dari struktur gigi karena gigi mengalami beberapa kali perubahan. Dimulai dari proses perecupan gigi, pergesekan gigi, dan pergantian gigi sapi. Proses perecupan gigi biasa terjadi ketika usia sapi masih di bawah 2 tahun.
Sapi memiliki gigi seri susu yang berukuran kecil pada usia di bawah 2 tahun, kemudian gigi-gigi itu akan berganti dengan gigi seri tetap yang lebih besar dan lebar dari ukuran gigi seri susu. Ketika gigi seri susu 1 berganti menjadi gigi seri tetap, maka usia sapi sudah memasuki 2 tahun.
Begitu juga selanjutnya, jika gigi seri susu 2 berganti menjadi gigi seri tetap, usia sapi sudah memasuki 3 tahun. Ketika gigi seri susu 3 berganti menjadi gigi seri tetap, maka usia sapi sudah memasuki 3,5 tahun, dan ketika gigi seri susu 4 berganti, usia sapi sudah mencapai 4 tahun.
Dengan metode seperti ini kita bisa menebak usia sapi dengan lebih akurat jika dibandingkan dengan melihat bentuk fisik apalagi bobot badan sapi. Para peternak biasa melakukan pengecekan ini dengan cara memegang lubang hidung sapi dan menekan rahang bawahnya agar susunan gigi serinya terlihat.
