Kali ini sapibagus akan menjelaskaan tentang tata cara perhitungan karkas dari sapi jantan Frisien Holstein. Salh satu contoh yaitu sapi Frisien Holstein yang sudah dipelihara sekitar 6 bulan yang lalu dan sekarang telah pada bentuk bakalan. Dilihat dari data-data yang ada sapi jantan ini telah mecapai usia sekitar 3 tahun. Sapi FH yang ada pada kesempatan kali ini bukan merupakan sapi FH murni, tetapi sapi ini merupakan hasil dari persilangan dengan Sapi Limosin karena jika dilihat dari struktur pertulangan di bagian belakang sapi terlihat bahwa tulang tersebut bukan struktur pertulangan Sapi FH. Struktur pertulangan pada Sapi FH biasanya terlihat bahwa tulang tersebut menonjol. Badan pada sapi yang diamati kali ini memiliki badan sapi jenis Limosin namun dengan kepala Sapi FH. Hal ini dapat terjadi dikarenakan induk dari Sapi Frisien Holstein kawin dengan pejantan limosin, fenomena ini dapat menghasilkan pedet sapi persilangan FH dan Limosin. Persilangan antara Sapi FH dan Limosin ini dapat menguntungkan bagi para peternak karena disamping dapat menghasilkan susu apabila sapi tersebut menghasilkan pedet jantan dari hasil perkawinan maka kemungkinan pula sapi tersebut dapat dimanfaatkan karkasnya.
Sapi hasil persilangan ini apabila dapat diberikan nutrisi yang cukup seperti tumbuhan dan konstentrat juga protein kasar minimal 13% maka akan mengalami peningkatan bobot badan harian yang memuaskan dengan rata-rata penambahan bobot badan 1 kg tiap harinya. Sapibagus Farm setiap harinya memberikan makanan kulit jagung dikarenakan Sapibagus Farm sendiri memiliki sumber untuk pasokan kulit jagung daridaerah Sentul, Bogor. Kulit jagung yang dipakai oleh Sapibagus Farm selalu dalam keadaan yang masih fresh dan sedikit basah sehingga sapi-sapi yang ada akan suka. Dengan pemberian protein yang berkecukupan dan konsentrat dengan protein yang berkecukupan dan konsentrat minimal 13% protein maka sapi akan dapat mengalami pertumbuhan dan penambahan bobot badan yang bagus.
Proses penimbangan Sapi FH jantan dapat diawali dengan membawa sapi ke dalam ruangan timbangan tepat di posisi tengah. Lalu dapat dilihat pada monitor menunjukkan angka 508,5 kg. setelah diketahui bobot hidup dari sapi, selanjutnya Sapi FH jantan ini dipotong di RPH Tapos Depok. Dalam penimbangan bobot mati sapi didapatkan bahwa berat paha bagian depan adalah 104,8 kg dan berat paha bagian belakang adalah 124,0 kg. Setelah diketahui berat karkas dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut : (Rumus Perhitungan Karkas)
Berat timbangan hidup sapi : 508,5 kg Berat setelah sapi dipotong : 228,8 kg (Berat Karkas )/(Berat Hidup ) x 100 = 228,8/(508,5 ) x 100 = 44,9% Jadi, dapat diketahui bahwa persemtase karkas sapi adalah 44,9% .
Setelah diketahui persentase dari karkas sapi tadi, kemudia Sapibagus menuju ke Pasar Cisala, Tapos, Depok. Narasumber pada kesempatan kali ini yaitu Bapak H.Iwan selaku pedagang daging di Pasar Cisala yangmelakukan pelanggan Sapi FH dari Sapibagus. Saat melakukan pemotongan, Pak H.Iwan mengatakan bahwa bobot hidup dari sapi yang dipotong yaitu 508 kg dan setelah dipotong diketahui bahwa bobot karkasnya 229 kg. Dapat disimpulkan bahwa karkas yang didaptkan yaitu sebanyak 45%, daging yang dihasilkanpun cukup bagus. Namun, kendala dari Sapi FH ini adalah tulang dari sapi tersebut berat dan kasar . Untuk kualitas daging dari Sapi FH tergantung pada pakannnya, jika pakannya bagus maka karkas yang didapatkan akan bagus pula. daging dari Sapi Fh umunya agak llembek dan basah tidak sebagus dahing Sapi FH yang erasal dari Sapibagus Farm. Yang paling utama dalam pemeliharaan Sapi FH Jantan yaitu pakannya, karena pakan tersebut akan mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas dari daging sapi. Selain itu, fat (lemak) dari daging Sapi FH umumnya dagingnya dominan oleh lemak, namun daging dari Sapi FH jantan Sapibagus Farm justru lebih sedikit. Hal ini dapat dikarenakan karena pakan konsentrat yang digunakan sapibagus memiliki kualitas yang bagus.