Dilansir dari KOMPAS.com – untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi, baik sapi potong maupun sapi perah, maka para peternak harus memperhatikan penggunaan pakan yang diberikan pada sapi. Namun, kebanyakan Cara Meningkatkan ADG Sapi peternak hanya mengandalkan pakan hijauan seperti rumput untuk diberikan pada ternak mereka, khususnya para peternak kecil di pedesaan.
Cara Meningkatkan ADG Sapi tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi pada dasarnya kita dapat meningkatkan produktivitas sapi potong dan perah melalui pakannya. Menurut Yantiati Widyastuti selaku Koordinator Pusat Unggulan Peternakan Sapi Perah LIPI, pakan memiliki peran yang sangat besar dalam peningkatan kualitas maupun kuantitas, baik daging maupun susu pada sapi. Melalui pakan, maka dapat tercipta fermentasi yang baik di dalam lambung sapi yang memberikan hasil maksimal untuk peternakan. Fermentasi ini dilakukan dengan membuat lubang atau porthole pada bagian perut sapi.
Cara Meningkatkan ADG Sapi dari fermentasi ini hampir mirip seperti cara kerja fermentasi susu yang sering dikonsumsi manusia, yaitu dengan menciptakan bakteri baik dalam rumen. Fermentasi dalam sistem pencernaan sapi dapat mengarahkan pada peningkatan hasil sapi yang kita inginkan. Asam diperuntukan untuk sapi yang akan diambil dagingnya, sedangkan asam asetat diperuntukan untuk sapi yang akan diambil susunya.
Keberhasilan dari fermentasi rumen ini dipengaruhi oleh pakan apa yang kita berikan pada sapi. Sapi berfistula atau sapi berkanula adalah sebutan bagi sapi yang sudah dipasangi kanula melalui proses pembedahan, jadi lubang yang ada diperutnya itu namanya kanula, Sahabat. Kanula ini bertindak sebagai perangkat yang memungkinkan akses ke rumen sapi untuk melakukan penelitian dan analisis sistem pencernaan dan memungkinkan dokter hewan untuk mentransplantasikan isi rumen dari satu sapi ke sapi lainnya.
Kanula biasanya ditanamkan pada sapi yang sehat untuk meneliti pencernaan sapi dan menganalisis kualitas nutrisi pakan atau untuk meningkatkan mikrobioma sapi dengan gangguan pencernaan di veteriner atau pertanian pengaturan. Praktek kanulasi rumen ini pertama kali didokumentasikan pada tahun 1928 oleh Arthur Frederick Schalk dan R.S. Amazon dari Sekolah Tinggi Pertanian Dakota Utara.