Indukan sapi yang terlalu gemuk (overfat) dapat menyebabkan gangguan reproduksi. Hal tersebut disebabkan oleh penumpukan lemak di fimbriae tempat penampungan sel telur yang keluar dari ovarium yang menyebabkan buntu disaluran fimbriae sehingga sel telur tidak bisa masuk ke dalam tuba palopi untuk dibuahi oleh sel sperma. Kegemukan yang terjadi pada sapi bunting bisa diturunkan dengan cara exercises dan pola makan yang diperbaiki. Untuk pertanyaan apakah sapi gemuk akan kesulitan melahirkan jawabannya adalah tidak, karena jika sapi gemuk akan melicinkan proses kelahiran pada sapi. Sapi yang mengalami kebuntingan sebaiknya dihindari pakan konsentrat pada saat bunting muda karena jika diberikan pada saat bunting muda maka janinnya yang akan membesar. Pada masa bunting trimester II hindari pemberian konsentrat atau hanya diberikan seminim mungkin. Berikan konsentrat secukupnya demi memenuhi nutrisi pada anak dan induk sapi. Pemberian konsentrat dianjurkan pada saat indukan sudah bunting tua maka pada saat melahirkan sapi bunting tersebut akan mendapat energi untuk melahirkan kemudian akan melicinkan proses kelahiran untuk lahir normal.
Jika sapi bunting diberikan pakan fermentasi seperti jerami fermentasi maka aman diberikan pakan fermentasi dengan syarat sudah melewati masa fermentasi. Salah satu contoh jerami yang dijadikan silase berarti fermentasi yang terjadi dengan mikroba alami yang ada di jerami atau jerami tersebut diberi probiotik sehingga difermentasi oleh mikroba probiok. Fermentasi tersebut menjadi salah satu cara untuk menaikkan daya cerna dan protein kasar. Pada waktu fermentasi sebaiknya hindari pemberian pakan yang masih mengalami proses fermentasi pada sapi bunting. Fermentasi berlanjut akan merusak keseimbangan mikroba yang ada di rumen sapi kemudian akan timbul keasaman tinggi yang dapat mengakibatkan asidosis dan dapat mempengaruhi kondisi janin.
Selanjutnya mengenai pemberian molases terhadap sapi bunting. Molases merupakan cairan ampas dari pembuatan gula tebu yang berisi berbagai macam nutrisi. Molases juga baik untuk mengembangkan probiotik dengan mengembangkan mikroba yang ada di dalam molases. Jika molases itu sendiri diberikan langsung untuk sapi bunting sebaiknya dihindari karena akan terjadi fermentasi berlebih di dalam rumen sapi yang nantinya akan menimbulkan gas-gas beracun yang bisa menyebabkan keracunan yang melalui aliran darah sehingga bisa menyebabkan kembung bahkan keguguran pada sapi bunting.
Pemberian obat cacing dibagi menjadi 2 yaitu oral dan injeksi atau disuntikkan sangat aman untuk diberikan untuk sapi bunting. Pemberian dengan cara oral atau lewat mulut sangat aman karena tidak diserap oleh pembuluh darah dan akan tetap aktif di dalam saluran pencernaan dari awal sampai akhir dan semua cacing akan dikeluarkan melalui anus.