Pada kesempatan kali ini sapibagus akan melakukan pemeriksaan kebuntingan terhadap lima ekor sapi betina yang ada di kandang sapibagus yang sudah dipelihara selama kurang lebih 2 tahun dan sudah pernah digabungkan dengan pejantan yang artinya kemungkinan terjadi kawin secara alami atau kawin alam.
Karena apabila memelihara sapi betina maka harus mengetahui sapi yang dipelihara ini apakah bunting atau tidak. Apabila bunting berarti peternak akan mendapatkan keuntungan dari anak yang nanti lahir. Maka perlu perlakuan khusus terhadap induk sapi yang bunting.
Apabila dalam jangka waktu tertentu setelah dipelihara ternyata dilakukan PKB ternyata tidak bunting, maka apabila membiarkannya maka akan terjadi kerugian biaya pakan dan apabila dihitung berbulan-bulan atau sampai ada yang 2 tahun itu akan terjadi kerugian yang luar biasa. Dan itu yang menyebabkan petani rugi tanpa disadari.
Maka pentingnya perlakuan PKB atau pemeriksaan kebuntingan pada induk sapi betina yang perlu dilakukan secara berkala ketika di IB atau kawin alami harus dilakukan pemeriksaan kebuntingan dan disini nanti akan disaksikan proses pemeriksaan induk sapi apakah bunting atau tidak.
Salah satu contoh PKB atau pemeriksaan kebuntingan pada sapi jenis cross yaitu brahman cross yang sudah dibesarkan atau dipelihara di sapibagu farm selama 3 tahun kurang lebi. Sapi betina ini sebelumnya telah digabungkan koloni dengan pejantan sudah sekitar beberapa bulan lalu, dan terakhir sapi jantannya sudah dikeluarkan sebagai sapi kurban dan 2 bulan ini baru sempat diperiksa.
Dan setelah pemeriksaan dari awal diperiksa dari servik lalu menuju uterus ke ovarium dan ada gejala bahwa sapi ini serviknya turun dan bentuknya agak pipih. Berarti ada beban berat yang terdapat di ujungnya dan itu menandakan sapi ini positif hamil. Namun tidak puas cukup disitu perlu dilihat juga berapa bulan kebuntingannya. Proses ini berjalan agak lama karena untuk mencari tahu dengan menyentuh vertusnya, saat vertus tersentuh dengan posisi lengan hampir tenggelam kemungkinan dengan ciri-ciri tersebut kebuntingan itu antara di 5 bulan ke 6 bulan karena memang posisinya agak jauh.
Pada beberapa sapi betina setelah dicek PKC pemeriksaan kebuntingan ternyata kosong. Sedangkan secara penampakan visual sapi ini kelihatan seperti bunting karena dari kondisi badannya yang gemuk besar dan juga kelenjar susunya turun. Namun setelah dipastikan diperiksa dengan perogohan ataupun dengan palpasi ternyata hasilnya sapi ini tidak bunting karna di ovarium atau uterusnya kosong.
Pemeliharaan sapi betina memang perlu adanya pemeriksaan kebuntingan baik itu hasil dari inseminasi buatan IB ataupun kawin alami, bahwa peternak itu memastikan sapi induk yang dipeliharanya itu benar-benar bunting atau ternyata masih kosong. Hal ini diperlukan karena apabila sapi setelah di IB lalu dibiarkandan dianggap anggap bunting ternyata pada beberapa bulan kemudian sapi menunjukkan birahi.
Apabila 3 bulan setelah IB tidak birahi dan dilakukan PKB untuk memastikan hasil kebuntingannya. Hal ini akan menentukan perlakuan pada sapi bunting, apabila setelah IB tidak menunjukkan birahi 3 bulan dicek ternyata kosong dan menunjukkan tanda birahi lagi maka harus segera dilakukan IB. Dengan pemeriksaan kebuntingan kita bisa mengidentifikasi sapi ini ada gangguan reproduksi atau gangrep atau normal.
Namun memang faktor yang menyebabkan kegagalan karena banyak hal atau banyak faktor. Salah satu faktor yang membuat setelah IB tidak kunjung bunting bisa dari kualitas strawnya yang mungkin sudah tidak bagus ataupun keadaan sapinya yang kondisi tubuhnya memiliki BCS yang buruk atau terlalu gemuk Itu juga salah satu penentu berhasil tidaknya kebuntingan.
Untuk informasi lebih lanjut, maupun pemesanan produk silahkan menghubungi melalui nomor whatsapp kami https://wa.me/6282119027681
