Wabah PMK sejak diumumkan oleh Pemerintah saat Mei 2022 yang berawal dari dua provinsi ternyata belum genap dua bulan sudah menjalar ke 22 provinsi, peternak berjibaku mengatasi secara mandiri karena terbatasnya tenaga medis dan juga terbatasnya obat-obatan. Dunia peternakan sapi dikagetkan oleh wabah PMK, apa saja yang kerugian yang dirasakan peternak karena adanya wabah PMK.
Kerugian pertama yang dirasakan adalah peternak mengalami kerugian akibat sapi mati dan menjadi bangkai karena peternak kebingungan bagaimana cara mengobati sapi yang terkena penyakit PMK ini dan merelakan sapi-sapi mati perlahan dan menjadi bangkai. Peternak juga harus menanggung kerugian karena harus mengubur sapi yang sudah menjadi bangkai dan akan sangat merugikan bagi peternak yang mengalami hal ini.
Kerugian yang kedua adalah sapi harus dipotong paksa Karena setelah sapi terkena penyakit PMK maka sapi tersebut tidak mau makan karena mulutnya mengeluarkan hipersalivasi dan kesulitan makan karena mulutnya mengalami sariawan, selain itu badannya panas tinggi dan kaki-kakinya mengalami luka melepuh. Akibat ganasnya virus PMK menjadikan sapi tidak mau makan dan berakibat sapi mengalami penurunan berat badannya, sapi yang tidak makan menyebabkan sapi mengalami penurunan imunitas dan lama-kelamaan sapi akan mati dan menjadi bangkai. Agar tidak menjadi bangkai peternak bisa melakukan pemotongan paksa sehingga bisa meminimalisir kerugian yang dialami peternak.
Kerugian yang ketiga yang dialami para peternak adalah susutnya bobot sapi dan berkurangnya produksi susu, sapi apabila terkena virus PMK tidak mau makan dan mengalami demam, dengan kondisi seperti ini maka bobot badannya akan susut dimana sebelumnya sekitar 400 kg kemudian karena tidak mau makan dan mengalami demam panas tinggi menyebabkan bobot badan susut bisa sampai 100 bahkan 150 kg dan bisa menyebabkan potensi kerugian yang sangat besar apabila sapi yang mengalami penyusutan bobot bada 10 sampai 20 ekor.
Kerugian terakhir adalah peternak harus mengeluarkan extra biaya untuk pengobatan sapi yang terjangkit PMK, peternak harus menyediakan obat-obatan dimana gejala yang pertama adalah demam atau panas tinggi berarti dia harus menyediakan obat penurun panas atau penurun demam agar sapi menjadi tenang dan mau makan. Peternak juga harus memberikan vitamin-vitamin yang diberikan untuk meningkatkan imunitas dan mampu melawan penyakit PMK dalam tubuhnya, selain itu juga ada obat-obat luar seperti obat luka karena sapi mengalami luka di mulut baik di lidah, rongga hidung, rongga mulut maupun rongga tenggorokan obat. Luka dibagian kaki juga harus diobati karena jika dibiarkan dapat berpotensi terjadi infeksi sekunder dan kuku sapi bisa copot, apabila kuku sapi copot dan menyebabkan sapi tidak dapat berjalan dan harus dilakukan potong paksa.
Peternak juga harus menyediakan biaya ekstra untuk melakukan Biosecurity kandang dengan membersihkan kandang menggunakan disenfektan ataupun antiseptic. Biaya ekstra bisa dikeluarkan oleh peternak yang mampu tetapi bagi peternak yang tidak mampu hanya bisa membiarkan sapi sakit dan harus melakukan potong paksa atupun sapi mati dan menjadi bangkai.
Wabah PMK sangat membahayakan buat para peternak dan lambat laun akan mempengaruhi dunia bisnis di sektor peternakan maupun pertanian karena ini bukan hanya menyerang sapi tetapi juga menyerang kambing, domba, kuda bahkan menyerang babi.