Sapi brahman ini memang bukan sapi asli Indonesia. Ini adalah sapi asli dari India yang dibawa masuk ke Indonesia oleh penjajah Belanda. Karena sapi asli Indonesia adalah banteng dan didomestikan menjadi sapi Bali. Sapi brahman didatangkan oleh penjajah Belanda ke Indonesia tujuannya adalah digunakan sebagai sapi pekerja oleh karena itu dahulu di pedesaan kita sering melihat sapi jenis brahman ini digunakan untuk menarik gerobak. Sapi brahman digunakan oleh Belanda untuk mengangkut hasil perkebunan yang berasal dari daerah dengan medan cukup sulit sehingga dapat dibawa keluar karena sapi ini memiliki tenaga yang cukup besar dan jinak maka sapi ini digunakan sebagai sapi pekerja.
Pada saat ini sapi brahman di Indonesia disebut dengan sapi brahman cross (BX) sapi BX ini merupakan hasil persilangan sapi brahman dengan sapi afrika, eropa dan lain-lain. Feedloter di Indonesia mendatangkan sapi brahman cross ini dari Australia dengan jenis bermacam-macam ada yang masih kental dengan genetik brahmannya sehingga memiliki punuk dan gelambir yang besar ada juga yang tidak memiliki gelambir. Sapi brahman cross ini di import dan dipelihara oleh feedloter Indonesia untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat Indonesia. Habitat asal sapi brahman cross (BX) di Australia dipelihara di padang gembala dan tidak di keluh namun jika sahabat ingin memasang tali keluh pada sapi BX maka prinsipnya bisa tetapi harus memiliki kandang jepit agar mudah untuk menghandling sapi tersebut saat dilakukan proses pemasangan tali keluh.
Balai Inseminasi Buatan (BIB) menyediakan straw semen atau sperma sapi brahman murni. Jika sahabat membutuhkan atau ingin melakukan IB dengan semen sapi brahman murni maka sahabat bisa mendatangi balai inseminasi buatan namun tentunya keturunannya akan tercampur sesuai dengan indukan yang dimiliki semisal PO, limousin maupun simmental.
Sapi brahman cross (BX) tidak dapat digunakan untuk keperluan qurban karena sapi tersebut sudah dilakukan kastrasi atau dibuang kantong sperma nya dan sapi yang didatangkan ke Indonesia biasanya sudah diberikan perlakuan seperti dirobek telingaya sehingga dianggap tidak sempurna sedangkan salah satu syarat sah qurban adalah sempurna maka dari itu sapi brahman cross (BX) tidak bisa digunakan untuk keperluan qurban namun ada beberapa bull sapi BX yang masih utuh dan itu dapat digunakan sebagai hewan qurban.
Sapi brahman dan sapi PO sekilas telihat mirip karena memang dari sejarahnya sapi ongole ini berasan dari sapi keturunan india sehingga secara genetik masih ada keturunan yang sama. Namun tetap dapat perbedaan yang dapat diperhatikan seperti daun telinga sapi brahman lebih lebar dan menjuntai sedangkan sapi PO lebih kecil kemudian sapi brahman memiliki gelambir yang lebih besar sedangkan sapi PO memiliki gelambir yang lebih kecil dan punuk yang dimiliki oleh sapi brahman lebih besar dari sapi PO serta jika dilihat dari belakang, perototan yang dimiliki oleh sapi brahman terlihat lebih berisi dan besar dibandingkan dengan sapi PO.