Semua limbah biomassa atau food great (makanan manusia) seperti kulit pisang, kulit singkong, dan lain sebagainya bisa dijadikan feed (pakan ternak ruminansia). Salah satu keunggulan hewan ruminansia adalah dapat merombak pakan yang mengandung serat tinggi. Terlebih kulit pisang dan singkong dapat dijadikan pakan sapi, baik diberikan langsung ataupun diolah lebih lanjut. Berikut adalah pemanfaatan tanaman pisang yaitu Gedebog Pisang Pakan Sapi.
Pisang adalah tanaman buah yang mayoritas ada di seluruh Indonesia karena merupakan buah paling utama untuk sebagian rakyat Indonesia. Sayangnya, pohon pisang hanya bisa berbuah satu kali dan setelah itu hanya akan tumbuh membesar dan mati. Setelah buah dan jantung pisang diambil, para petani akan menebang pohon pisang dan meletakkan gedebongnya di pinggiran kebun atau tempat pembuangan sampah.
Gedebog Pisang Pakan Sapi kerap dianggap sebagai benda yang tidak berguna dan akan dibiarkan membusuk, padahal gedebong bisa dijadikan sebagai pakan ternak yang mengandurng serat kasar dan mineral. Namun, jangan berikan gedebong pisang sebagai pakan tunggal karena kualitas nutrisinya masuh rendah dan serat kasar serta kadar airnya masih sangat tinggi.
Kalau ingin memanfaatkan Gedebog Pisang Pakan Sapi, maka para petani dan peternak harus menurunkan kadar air yang terkandung di dalamnya terlebih dahulu dengan cara dicincang, lalu dijemur selama 2-3 hari. Gedebong pisang yang sudah dicacah akan membuat waktu penjemuran menjadi lebih cepat. Setelah itu, bisa dicampurkan dengan bahan baku pakan lain untuk menambah nilai nutrisi yang akan diberikan kepada hewan ternak.
Gedebog pisang bisa dicampurkan dengan bahan pakan lainnya seperti bahan baku sumber karbohidrat, protein, mineral dan vitamin, dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk memberikan hewan ternak pakan yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuhnya. Gedebong pisang juga bisa diturunkan kadar airnya dengan cara disilase.
Namun, gedebong pisang termasuk ke dalam jenis tanaman yang mengandung banyak tanin alias anti nutrisi dalam pakan ternak. Pakan yang mengandung banyak tanin akan memperlambat proses pencernaan hewan ternak. Maka dari itu, untuk menurunkan kadar tanin yang terkandung dalam gedebong pisang, para peternak harus melakukan proses fermentasi terlebih dahulu.
Kandungan nutrisi yang terkandung dalam gedebong pisang adalah sekitar 87,7% bahan kasar, 29,40% serat kasar, 28,15% Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN), dan 3% protein kasar. Gedebong pisang memiliki tingkat palatabilitas yang rendah sehingga perlu dicampurkan dengan bahan pakan lainnya.
Namun, gedebong pisang tidak cocok dicampur dengan fermentasi jerami karena gedebong pisang harus difermentasi dalam kondisi yang benar-benar kedap udara seperti dimasukkan ke dalam drum atau sejenisnya, sedangkan fermentasi jerami cukup dengan ditutup terpal dan tidak harus benar-benar kedap udara. Jadi, kalau keduanya dicampurkan, gedebong pisang akan menjadi kering dan tidak terjadi proses fermentasi.
Gedebong pisang sebagai pakan ternak ini aman diberikan setiap hari jika dicampurkan dengan bahan-bahan pakan yang lain.