Sebagai pengirim yang menimbang sapinya di Bali ketika ada pembeli yang ingin membeli dengan timbangan Bali yaitu diterima sampai di Jabodetabek atau Jakarta berdasarkan timbangan yang di Bali disebut dengan over faktur artinya di Bali misalkan kita timbang 200 kg dikalikan dengan harga misalnya Rp. 60.000 akan membayar sebesar 12 juta.
Karena berdasarkan timbangan Bali atau yang disebut dengan over faktur. Jadi timbangannya itu berdasarkan timbangan asal daerah namun apabila timbangan non over faktur atau timbang ulang, biasanya sapi akan direcovery terlebih dahulu sebelum diterima pembeli. Dan akan ditimbang ulang lagi setelah istirahat kurang lebih 45 hari. Sapi ditimbang saat kondisi sapi sudah pulih.
Sedangkan timbangan faktur adalah timbangan di daerah asal atau di Bali. Berdasarkan pengalaman timbangan over faktur saat ini mungkin di angka 60.62 63 bahkan ada yang jual 59. Beberapa pembeli bisa melihat langsung proses penimbangan di sana, namun tidak jarang juga pembeli tidak bisa menyaksikan proses penimbangan sapi di Bali.
Di pasaran sekarang timbang ulang di Jabodetabek itu harganya dari kisaran 63.000 itu mungkin dinaikin lagi 25% kesusutan sebenarnya jadi 62 atau 63 ditambah 25% bahkan bisa-bisa 30% kesusutan itu pasaran ada yang jual 80.000 ada yang jual 85.000 ada yang jual 75.000.
Timbangan over faktur bisa 63 timbang real bisa 75, 80, 83 jadi pedagang maupun pembeli sapi tinggal memilih tergantung kesepakatan. Karna berdasarkan penyusutan itu kira-kira sekitar 25% sampai 30% karna penyusutan itu begitu tinggi ya faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan sapi ini karna memang sapi Bali ini disana perlakuannya sangat istimewa yaitu makannya berupa rebus-rebusan dan rumputnya juga hijau-hijauan rumput king grass. Beberapa juga ada yang diberikan labu siam, nangka direbus juga diberikn ke sapi artinya memang perlakuannya khusus ketika dibawa ke jabodetabek selama perjalanan kurang lebih sapi itu puasa sekitar 35 jam sehari semalam bahkan ada yang 40 jam. Sapi tidak dikasih makan hanya seadanya sehingga sapi itu begitu sampai di jabodetabek sudah stress begitu di jabodetabek diberikan pakan rumput seadanya.
Sebenarnya faktor kecurangan juga bisa terjadi, ada juga prakteknya jadi sapi sebelum ditimbang di gelonggong itu kan lumrah karena belinya timbangan itu yang permainan licik sehingga begitu sampai di jabodetabek itu susutnya bisa sekitar tadi itu 25 sampai 30%. Bisa di recovery ya itu nanti ya itu pemulihannya 5 hari 6 hari itu mungkin susutnya bisa diangka 20%.
Bagaimana supaya para jamaah ini membeli sapi kurban terutama sapi Bali ya supaya bisa baik atau bisa menguntungkan dan tidak terjadi susutnya begitu tinggi akan merugikan Jamaah. Supaya sama-sama adil memang tepatnya ditimbang bersama antara penjual dan pembeli sama-sama melihat hasil timbangannya. Namun biasanya apabila sudah saling percaya memang timbang over faktur juga sudah biasa. Tapi memang yang paling akurat yaitu ditimbang bersama ataupun jamaah ini dijanjikan dengan harga yang cukup kompetitif dimana sapi tersebut itu ditimbang setelah recovery datang sekitar 2 atau 3 hari Namun sapi itu dititipkan sekarang sekitar 3 sampai 4 minggu. Apabila diberikan perawatan secara maksimal sapi akan kembali recovery dari susutnya seperti itu dan terakhirnya untuk memulihkan sapi tadi yang baru datang. Triknya diberikan pakan ternak menyesuaikan di habitatnya.
