Ide Besar Habibie Mendirikan Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor

Topik Artikel : Dunia Sapi
sapibagus Jumat 27 September 2024
Share this

Pada kesempatan ini, sapibagus berkesempatan untuk mewawancarai Bapak Oloan Parlindungan Lubis, Kepala Balai Embrio Ternak Cipelang, yang terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Balai ini didirikan atas inisiatif almarhum Bapak BJ Habibie saat menjabat sebagai Menristek, dengan tujuan untuk memajukan sektor peternakan di Indonesia.

Balai Embrio Ternak Cipelang merupakan salah satu unit teknis di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Tugas utamanya meliputi produksi dan distribusi embrio serta pengembangan ternak. Di sini, sapi-sapi yang dikembangkan meliputi berbagai jenis, seperti Sapi Aceh, Sapi Madura, Sapi Bali, dan Sapi PO. Meski belum ada pengembangan untuk sapi pesisir, balai ini aktif menjalin kerja sama dengan unit lain untuk memproduksi embrio sapi pesisir.

Proses yang dilakukan di balai ini dikenal sebagai transfer embrio, yang mirip dengan metode bayi tabung pada manusia. Pada umumnya, sapi induk hanya mampu melahirkan satu anak setiap tahun. Untuk meningkatkan produksi, dilakukan superovulasi guna menghasilkan lebih dari satu ovum. Embrio yang berhasil dipanen dari rahim sapi donor kemudian dievaluasi dan dibekukan menggunakan media nitrogen cair, sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Balai ini menjalin hubungan erat dengan berbagai Dinas Peternakan di daerah untuk menyaring anak jantan berkualitas yang dihasilkan dari proses embrio transfer. Pejantan unggul yang dihasilkan kemudian disebarkan ke berbagai daerah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas genetik ternak di Indonesia.

Pemerintah mendirikan balai ini dengan tujuan untuk memanfaatkan teknologi reproduksi modern. Dengan metode transfer embrio, proses penciptaan sapi murni menjadi lebih efisien. Misalnya, untuk menghasilkan sapi Belgian Blue atau Wagyu, diperlukan waktu sekitar 15 tahun melalui inseminasi buatan. Namun, dengan transfer embrio, sapi murni dapat dihasilkan dalam waktu satu generasi.

Embrio yang dihasilkan dapat didistribusikan ke masyarakat umum melalui dua metode: pelayanan aktif (hibah) dan penjualan. Masyarakat yang ingin mengikuti program ini dapat berkoordinasi dengan Dinas Peternakan setempat. Saat ini, embrio dijual dengan harga sekitar Rp 600.000, yang jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan harga impor yang dapat mencapai delapan juta.

Balai Embrio Ternak Cipelang juga memiliki rencana untuk melakukan ekspor embrio, setelah memenuhi kebutuhan dalam negeri. Harga ekspor akan disesuaikan dengan biaya produksi dan diperkirakan berkisar tiga setengah juta.

Melalui wawancara ini, dapat disimpulkan bahwa Balai Embrio Ternak Cipelang memiliki peran penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas ternak di Indonesia. Dengan teknologi transfer embrio, diharapkan dapat menciptakan populasi ternak yang lebih berkualitas dan mendukung swasembada daging sapi di tanah air. Semoga inovasi yang dilakukan oleh balai ini dapat terus memberikan kontribusi positif bagi sektor peternakan di Indonesia.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Ide Besar Habibie Mendirikan Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus