Ada banyak sekali istilah yang wajib diketahui oleh para peternak hewan ruminansia, terutama sapi. Istilah-istilah ini wajib dipelajari maknanya karena akan membantu para peternak memahami dan mengetahui lebih jauh dunia peternakan hewan ruminasia. Dengan begini, mereka akan lebih mudah mengerti apa-apa saja yang dikatakan oleh para ahli professional di bidang peternakan. Nah, berikut ini kita akan belajar tujuh istilah Ilmu Pengetahuan Kesehatan Ternak dalam dunia peternakan hewan ruminansia:
1. Abortus
Dalam istilah umum di masyarakat, abortus dikenal sebagai keguguran yang merupakan suatu kondisi dimana sang fetus (anak sapi) tidak mampu bertahan hidup sampai waktunya dilahirkan. Namun, proses pembentukan organ anak sapi tersebut telah berlangsung. Abortus terjadi karena disebabkan oleh berbagai macam faktor, tetapi yang faktor yang paling utama dan banyak terjadi adalah infeksi.
2. Kastrasi Kastrasi adalah operasi atau pembedahan untuk menghilangkan fungsi atau fisik testis pada jantan atau yang biasa dikenal sebagai kebiri. Proses kastrasi ini dilakukan untuk menghilangkan organ pembentuk spermatozoa yang akan menghentikan aktivitas testis dan menyebabkan kemunduran aktivitas pada kelenjar asesoris. Maka dari itu, sifat kejantanan hewan tersebut akan berangsur-angsur akan menghilang.
Kastrasi banyak dilakukan pada sapi pejantan karena hal ini dapat mengurangi libido yang akan membuat ternak menjadi lebih jinak. Selain itu, harga karkas steers (sapi jantan muda yang dikebiri) jauh lebih tinggi dan mengundang banyak keuntungan bagi para peternak.
3. Gangrep
Keberhasilan produksi merupakan sesuatu hal yang sangat diidam-idamkan oleh para peternak breeding atau perkembangbiakan, tetapi ada berbagai macam faktor yang menyebabkan gangguan reproduksi. Gangguan reproduksi merupakan suatu kondisi dimana sapi betina mengalami gangguan atau hambatan dalam proses kebuntingannya, seperti memiliki tubuh yang terlalu gemuk sehingga sulit melahirkan.
4. Distokia
Ilmu Pengetahuan Kesehatan Ternak Distokia merupakan suatu kondisi dimana sapi betina mengalami kesulitan dalam melahirkan yang disebabkan oleh berbagai macam faktor baik dari sang indukan maupun sang anak. Faktor-faktor yang biasa terjadi pada sang indukan antara lain ukuran pinggulnya yang kecil, kekurangan nutrisi selama masa kebuntingan, atau terjadi peradangan rahim, dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor-faktor yang terjadi pada anakan biasanya adalah ukuran anak yang terlalu besar karena ketidak seimbangan kawin silang antar dua bangsa sapi yang berbeda.
5. Palpasi Rektal
Palpasi rektal merupakan salah satu teknik pemeriksaan kebuntingan pada sapi betina yang paling praktis, sederhana, dan cukup mudah prosedurnya. Selain itu, metode ini juga memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi. Dalam metode ini pemeriksa akan memasukkan tangannya ke dalam rectum sapi menggunakan sarung tangan yang sudah diberikan sabun sebagai pelicin dan mempermudah keluar masuknya tangan ke dalam rectum sapi.
Kemudian, melalui tangan tersebut pemeriksa harus peka merasakan perubahan-perubahan yang terjadi pada organ reproduksi sapi.
6. Majir
Ilmu Pengetahuan Kesehatan Ternak Majir atau kemajiran merupakan suatu kondisi dimana terjadi gangguan proses reproduksi, baik pada ternak jantan maupun betina yang disebabkan oleh berbagai macam faktor, kemajiran ini sering disebut pula sebagai kemandulan. Kemajiran ini bisa pula disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan kerja hormon pada ternak betina.
Dalam banyak kasus, kemajiran terjadi karena perkawinan yang dilakukan dalam kondisi sapi yang tidak subur, maka dari itu para peternak harus memperhatikan masa birahi sapi-sapinya.
7. Fertilitas
Fertilitas adalah derajat kemampuan bereproduksi baik pada ternak jantan maupun betina. Hal ini akan menentukan persentase tingkat produktivitas suatu bangsa sapi, bisa dikatakan fertilitas merupakan derajat kemampuan ternak dalam menghasilkan keturunan.