Indonesia Surganya Sapi, Mengapa Harus Impor?

Topik Artikel : Info Peternak
Sapibagus Minggu 07 Agustus 2022
Share this

Indonesia merupakan negara tropis yang sangat subur dan kaya dengan biomassa atau limbah pertanian dan hamparan tanah yang luas serta subur untuk pengembangan sapi potong, mengingat kebutuhan pasar sapi potong terus mengalami kenaikan. Negara ini diibaratkan seperti surganya sapi potong, lalu apa Alasan Indonesia Impor Sapi, mengapa sampai saat ini Indonesia masih bergantung pada importasi dari luar negeri?

Berikut adalah ulasan dari Ir. Didik Purwanto selaku Ketua Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) sekaligus Ketua Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) salah satu asosiasi peternak sapi terbesar di Indonesia. Dalam acara Seminar Online yang membahas tentang permasalahan importasi daging sapi di Indonesia dan Alasan Indonesia Impor Sapi.

Materi yang disampaikan diberi judul “Menuju Kemandirian Usaha Sapi Potong Berbasis Sumber Daya Lokal”. Di dalam materi presentasi tersebut disediakan data yang menunjukkan bahwa persentase populasi sapi di Indonesi mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2021, total populasi sapi tercatat sebanyak 18.552.000 ekor, dengan jumlah sapi jantan sekitar 5,9 juta ekor dan betina sekitar 12,6 juta ekor.

Dari 5,9 juta ekor sapi jantan, yang dapat dipotong untuk menghasilkan daging hanya sekitar 1,8 juta ekor dan hanya 90% dari jumlah angka tersebut yang dapat dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Sedangkan untuk sapi betina, hanya 5% dari betina dewasa yang sudah tidak produktif yang bisa dipotong untuk menjadi sumber daging atau sekitar 417.000 ekor sapi.

Total keseluruhan sapi yang dapat dipotong sekitar 2,1 juta ekor yang apabila dikonversikan, jumlah daging yang akan dihasilkan adalah sebanyak 370.000 ton, sedangkan kebutuhan daging sapi Indonesia sudah mencapai angka di atas 700.000 ton. Hal inilah yang menyebabkan Indonesia masih bergantung pada importasi sapi potong dan daging sapi beku, meski memliki populasi sapi yang terus meningkat.

Namun, sayangnya, pada saat ini importasi sedang mengalami kesulitan karena harga bakalan sapi impor yang kian melonjak. Pihak Asosiasi Australia beralasan harga sapi mengalami kenaikan karena bencana banjir dan kebakaran yang terjadi di sana pada tahun 2020 lalu, maka saat ini mereka akan melakukan proses restocking populasi mereka.

Harga sapi impor di bulan Januari 2020 sekitar 2,9 USD, tetapi skala tersebut terus naik sampai akhir tahun mencapai angka 3,6 USD yang artinya mengalami kenaikan sebesar 30%. Penawaran terakhir di awal tahun 2021 adalah sekitar 3,8 USD atau sekitar Rp. 55.460 per kilogram (kg) timbangan hidup.

Selain kenaikan harga, pengurangan kuota impor yang disediakan pun cukup menyulitkan bagi dunia perdagangan daging dan sapi potong Indonesia. Pada tahun 2020, Australia hanya mengekspor sekitar 912.000 ekor sapi ke negara tujuan. Angka tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 1,3 juta ekor.

Hampir 80% kebutuhan daging di wilayah Jabodetabek berasal dari sapi-sapi feedloter. Tahun 2020, Gapuspindo mengimpor sebanyak 430.000 ekor sapi, sedangkan di tahun 2019 mencapai angka 601.000 ekor sapi. Total populasi yang tersedia di bulan Desember 2020 hanya sekitar 104.000, hanya 40% dari kapasitas normal asosiasi Gapuspindo.

Maka solusi langkah pendek untuk permasalahan ini adalah mencari alternatif negara lain sebagai sumber bakalan. Saat ini, Negara Meksiko dipilih sebagai alternatif sumber impor bakalan karena harganya masih bisa bersaing di pasaran lokal Indonesia. Padahal, tingkat konsumsi daging sapi di Indonesia tidak mengalami kenaikan, hanya sekitar 2,52 kg/orang/tahun. Terlebih, permintaan dan tingkat konsumsi daging pada bulan Juli 2020 mengalami penurunan karena ekonomi yang menurun. Namun, tetap saja hal ini masih belum berhasil menstabilkan harga daging sapi yang tidak seimbang dengan kebutuhan. Populasi sapi di Indonesia hanya sekitar 17 juta ekor, sedangkan populasi penduduknya mencapai 270 juta. Ketidakseimbangan angka ini juga menjadi penyebab dan Alasan Indonesia Impor Sapi, Indonesia belum bisa mewujudkan Indonesia swasembada sapi sampai saat ini.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Indonesia Surganya Sapi, Mengapa Harus Impor? | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus