Pada kesempatan kali ini kita akan berkunjung ke peternakan milik Setia Farm, mari sahabat kita ikuti keseruan kegiatan disana dan cerita tentang Keberhasilan Setia Farm Beternak sapi hingga menjadi juara kontes, mari kita simak bersama – sama.
Pemilik sekaligus pengelola dari peternakan Setia Farm ini adalah mas Hermawan, beliau awalnya memelihara sapi hanya sebagai hobi. Kemudian mas Hermawan mulai menggeluti bisnis sapi kurban karena permintaan akan hewan kurban yang cukup banyak. Pertama kali memelihara sapi adalah sapi lokal jenis peranakan ongole.
Setia Farm terkenal akan sapi supernya karena memang yang pertama hobi memelihara sapi, lalu sapi yang berpotensi bobot jumbo tidak dijual. Pakan yang diberikan pun tidak dibeda – bedakan antara sapi satu dengan yang lainnya, tetapi memang ada beberapa sapi yang memiliki potensi untuk menjadi sapi super seperti salah satunya sapi yang dijuluki Reymond.
Keberhasilan Setia Farm Beternak sapi hingga ikut kontes sapi pertama kali di Porworejo, kontes tersebut diadakan sebagai pemacu semangat bagi peternak – peternak kecil disana. Saat itu Reymond dikonteskan dan menjadi juara satu pada ajang kontes sapi tersebut, dari situlah mas Hermawan terpacu untuk terus mengikuti kontes – kontes berikutnya, berawal dari niat dan hobi.
Penamaan sapi – sapi yang unik seperti Reymond dan Grandong merupakan inisiatif dari teman – teman kandang, pegawai kandang inisiatif memberikan nama pada setiap sapi. Pendidikan terakhir mas Hermawan adalah sarjana keperawatan yang tidak ada kaitannya dengan apa yang beliau tekuni saat ini, jadi siapapun bisa jika ada kemauan untuk berkecimpung di bisnis sapi. Peluang bisnis peternakan sangat memberikan manfaat bagi mas Hermawan.
Untuk Keberhasilan Setia Farm Beternak sapi yang viral di Setia Farm merupakan suatu rezeki yang tidak pernah diminta sama sekali, tidak berharap dan hanya berusaha lebih baik lagi. Sapi jumbo yang berada di Setia Farm merupakan sapi pilihan, Setia Farm membeli sapi – sapi yang berpotensi akan menjadi sapi super nantinya, sapi berpotensi jumbo yang kenaikan ADG diatas normal tidak dijual. Sapi berpotensi jumbo dilihat dari kenaikan berat ADG (Average Daily Growth) per hari. Alasan lainnya mas Hermawan sebagai anak muda yang menggeluti bisnis dunia sapi adalah kebutuhan sapi sangat banyak namun hanya sedikit peminatnya, apalagi anak muda milennial sekarang.
