Sapi-sapi yang berasal dari kupang Nusa Tenggara Timur ini dipelihara dengan cara di gembalakan (dilepas di padang penggembalaan) sehingga sapi-sapi ini memiliki postur yang lebih kecil daripada sapi ras bali asli. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh kawin sedarah (inbreeding) sapi-sapi yang dilepas di padang penggembalaan potensi besar terjadinya inbreeding dikarenakan peternakn tidak mampu untuk mengontrol seluruh sapi secara intensif. Inbreeding yang dimaksud adalah perkawinan sedarah antara jantan dengan anaknya yang betina atau bisajuga indukan dengan anaknya yang jantan. Dampak dari inbreeding ini adalah hasil keturunannya akan memiliki postur tubuh yang kurang baik dan semakin kecil. Hal tersebutlah yang membuat sapi bali ras kupang ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil daripada sapi bali ras aslinya karena di pulau bali sendiri perawatan sapi bali sangat dijaga untuk tidak terjadinya proses inbreeding ini.
Sapi-sapi yang berasal dari kupang, NTT ini dipelihara secara ranch dan pastural sehingga sapi-sapi ini digembalakan di padang penggembalaan secara penuh selama berbulan bulan sehingga proses perkawinannya pun berada di padang gembala tersebut dan peternak tidak bisa mengontrol penuh akan hal itu.
Sapi kupang yang didatangkan ini masih dalam bentuk rangka dan belum digemukkan atau yang biasa disebut dengan bakalan. Bakalan sapi ini yang nantinya akan dilakukan proses penggemukan untuk memaksimalkan bobot badannya sehingga dapat diperjualbelikan saat hari raya idul adha (qurban) nanti.
Proses perjalanan dari kupang kemudian masuk terlebih dahulu ke kandang karantina yang akan dilakukan proses pemeriksaan sampel darah dari kementrian pertanian di pelabuhan tenau, Kupang. Setelah itu sapi dimasukkan kedalam kapal camara nusantara khusus untuk mengangkut ternak dengan estimasi sampai jakarta sekitar 5 hari. Selama perjalanan sapi tersebut sudah disediakan pakan dan minumnya bahkan ditugaskan dokter hewan untuk menjaga kondisi kesehatan dari sapi-sapi tersebut selama perjalanan. Setelah sampai di pelabuhan tanjung priuk segera dilakukan proses unloading (penurunan) sapi kedalam truk dan setelah itu sapi-sapi tersebut diangkut menuju komplek rumah pemotongan hewan tapos.
Sapi kupang ini meskipun badannya kecil tetapi untuk umurnya rata-rata sudah lebih dari 2 tahun sehingga jika sapi ini dipelihara selama 7 bulan kedepan saat idul adha sapi-sapi ini sudah berisi / gemuk dengan bobot 300kg dan siap untuk qurban.
