Sapi pernakan onggole (PO) adalah jenis sapi yang berasal dan berkembang banyak di daerah Jawa Tengah(Grobogan, Wonogiri, dan Gunungkidul) maupun Jawa Timur (Magetan, Nganjuk, dan Bojonegoro) dengan memiliki ciri-ciri badan besar, bertanduk pendek, berbulu putih kelabu dengan tinggi mencapai 150 cm. Sapi PO merupakan hasil persilangan sapi ongole dan lokal. Sapi PO jantan memiliki postur tubuh besar, gagah, memiliki postur proporsional, berwarna putih kelabu dan kehitam hitaman pada gumba, punuk besar, tanduk pendek, dan mempunyai gelambir di sepanjang leher.
Kualitas karkas sapi ongole pada bobot di atas 500kg memiliki persentase karkas di atas 50%, sehingga akan di peroleh daging yang banyak dengan kualits daging berwarna merah terang dan tekstur yang lebih kering (tidak mengandung banyak air dalam daging) sehingga daging yang di hasilkan oleh sapi PO memiliki kualitas premium. Karena pada dasarnya daging sapi yang banyak mengandung air akan mempercepat pertumbuhan bakteri pada daging sehingga daging akan lebih cepat membusuk.
Memiliki daya adaptasi terhadap iklim tropis yang tinggi sangat baik, tahan terhadap panas, tahan terhadap gigitan nyamuk dan caplak, serta toleran terhadap pakan yang berserat kasar tinggi. Karena selain dimanfaatkan dagingnya, sapi peranakan ongole (PO) pada umumnya di manfaatkan tenaganya untuk membajak sawah dan menarik gerobak sapi sehingga dengan keunggulan tersebut sapi jenis ini menjadi primadona di banyak kalangan para petani maupun peternak.
Salah satu keistimewaan sapi peranakan ongole (PO) untuk di jadikan hewan qurban yakni dengan ciri khas warna yang dimiliki sapi PO ini adalah memiliki warna putih sehingga hewan kurban yang berwarna putih lebih utama daripada hewan yang berwarna hitam sebab Nabi Muhammad SAW berkurban dengan hewan qurban berwarna putih.
