Peternakan sapi di Indonesia memiliki beragam jenis sapi, dan salah satu yang menarik perhatian adalah sapi ras bali asal Kupang. Dalam wawancara dengan Pak Deni, pengelola dan pemilik peternakan di Jabodetabek, beliau berbagi pengalaman tentang mengapa sapi ras bali dari Kupang menjadi pilihan yang diminati.
Pak Deni menjelaskan beberapa alasan utama mengapa ia memilih sapi ras bali. Pertama, dari segi harga, sapi ras bali memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan jenis sapi lainnya. Bahkan setelah ditambah biaya ekspedisi, harga sapi ini masih kompetitif dan menguntungkan untuk diperdagangkan.
Selain itu, sapi ras bali memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit serta kemampuan adaptasi yang cepat. Keunggulan lain yang menarik adalah kualitas dagingnya yang padat, meskipun posturnya lebih kecil dibandingkan sapi limosin atau simental. Ini membuat sapi bali menjadi pilihan yang populer, terutama saat musim qurban dan untuk kebutuhan harian di pasar daging.
Pak Deni juga mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, sapi ras bali semakin diminati di wilayah Jabodetabek. Meskipun sapi ini lebih kecil, kualitas dagingnya sangat baik dengan tulang yang kecil, sehingga lebih mudah didistribusikan dan lebih disukai oleh pembeli. Banyak pelanggan yang telah mencoba sapi Bali kembali lagi di tahun berikutnya karena puas dengan kualitas dagingnya.
Sapi-sapi ras bali dari Kupang dikirim melalui proses yang cukup panjang. Pak Deni bekerja sama dengan rekanan di Kupang, yang bertugas mengumpulkan sapi dari petani setempat. Setelah itu, sapi dikirim menggunakan tol laut, yang memakan waktu sekitar satu minggu. Proses ini kini lebih aman dibandingkan dahulu ketika sapi harus diangkut menggunakan kapal kargo, yang berisiko tinggi.
Sesampainya di Jakarta, sapi-sapi tersebut menjalani pemeliharaan yang teliti. Salah satu metode pemeliharaan yang dianjurkan adalah pemberian pakan fermentasi. Menurut pengalaman Pak Deni dan rekan-rekan peternak lainnya, pakan fermentasi, yang terdiri dari campuran rumput dan konsentrat, sangat cocok untuk sapi Bali. Dengan pakan fermentasi, pertumbuhan sapi dapat lebih optimal.
Pasar sapi ras bali cukup luas, tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga ke wilayah Sumatera seperti Pekanbaru, Dumai, dan Jambi. Pembeli utamanya adalah para peternak yang membeli sapi bakalan untuk digemukkan. Selain itu, pada musim Idul Adha, permintaan akan sapi bali juga meningkat tajam.
Pak Deni mengungkapkan bahwa dalam satu musim Idul Adha, ia mampu menjual hingga 3000 ekor sapi untuk trading, sementara untuk penjualan langsung di lapak qurban sekitar 200 ekor. Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap sapi ras bali.
Pak Deni memberikan beberapa tips penting bagi peternak yang ingin memelihara sapi ras bali. Pertama, saat sapi baru tiba di peternakan, penting untuk memberikan multivitamin dan obat cacing setelah tiga hari. Selain itu, pemberian pakan fermentasi, yaitu campuran konsentrat dan rumput yang difermentasi, sangat disarankan untuk mendukung pertumbuhan sapi.
Pak Deni juga menekankan pentingnya menyediakan air minum secara terus-menerus serta melakukan kontrol harian terhadap kondisi sapi. Jika ada sapi yang tidak makan, peternak harus segera memeriksanya, karena biasanya sapi yang tidak makan mengalami masalah pencernaan atau penyakit lainnya seperti pneumonia.
Sapi ras bali asal Kupang menawarkan banyak keunggulan, terutama dalam hal harga yang terjangkau dan daya tahan terhadap penyakit. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan sapi jenis lain, kualitas dagingnya yang padat membuatnya populer di kalangan konsumen. Dengan proses pengiriman yang kini lebih aman melalui tol laut dan metode pemeliharaan yang tepat, sapi Bali menjadi pilihan yang menguntungkan bagi peternak maupun konsumen.
