Di dataran tinggi Siauges Saint Marie, Perancis, Hubert Jouve dan putranya Nicolas mengelola peternakan sapi Gascon dengan sukses. Terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dengan lahan seluas 115 hektar, mereka tidak hanya memelihara sapi tetapi juga menanam gandum dan lentil sebagai pakan ternak dan komoditas untuk dijual.
Sapi Gascon termasuk dalam kategori Bos taurus, bukan Bos indicus, yang berarti bahwa mereka merupakan sapi Eropa. Ras ini berasal dari wilayah pegunungan di Perancis Selatan, yang menjadikannya sangat cocok untuk kondisi cuaca ekstrem. Gascon dikenal dengan bulu pendek yang tebal, memungkinkan mereka beradaptasi dengan baik dalam suhu yang sangat dingin maupun panas, serta tahan terhadap kelembaban.

Sistem pemeliharaan sapi Gascon di peternakan Jouve berbasis pada pemeliharaan alami atau grass-fed di padang rumput. Ternak diberi makan secara rotasional di lahan-lahan padang rumput permanen maupun sementara, termasuk lucerne (alfalfa) yang menyediakan sumber pakan berkualitas tinggi. Sebagian besar pakan dihasilkan di lahan pertanian sendiri, termasuk gandum dan lentil, yang membantu mengurangi biaya pakan eksternal.
Untuk memastikan pasokan daging tersedia sepanjang tahun, sapi di peternakan ini melahirkan sepanjang tahun dengan interval rata-rata 363 hari. Sapi yang tidak digunakan untuk pembiakan dipelihara hingga mencapai berat karkas sekitar 300-500 kg, dengan harga jual yang jauh lebih tinggi ketika dijual langsung kepada konsumen.
Produk utama dari peternakan Jouve adalah daging sapi Gascon, yang dijual dalam bentuk daging kotak langsung ke konsumen setempat. Selain sapi, peternakan ini juga menjual daging babi dan domba. Rata-rata, satu ekor sapi, delapan babi, dan tiga domba dijual setiap minggu. Daging sapi Gascon dikenal dengan kualitas rasa yang luar biasa, membuat pelanggan selalu puas dan kembali untuk membeli produk mereka.
Sebagai gambaran harga, seekor sapi betina dengan berat karkas 300 kg dapat dijual melalui sistem konvensional seharga sekitar €1.800 (sekitar Rp29 juta), tetapi harga tersebut dapat meningkat hingga €3.000 (sekitar Rp48 juta) jika dijual langsung ke konsumen dalam bentuk daging kotak. Ini menunjukkan bahwa sistem penjualan langsung dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi peternak.
Seperti banyak peternakan di wilayah pegunungan, ancaman serigala menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengurangi risiko serangan hewan liar, sapi-sapi di peternakan Jouve dipasangi lonceng. Selain itu, mereka menjaga kondisi kesehatan ternak dengan meminimalkan interaksi dengan rusa, yang dapat membawa penyakit. Harga tanah sewa di wilayah tersebut berkisar antara €100-150 per hektar (sekitar Rp1,6 juta - Rp2,4 juta per hektar).
Sapi Gascon adalah ras yang unggul untuk peternakan di daerah pegunungan dengan cuaca ekstrem. Dengan sistem pemeliharaan yang berfokus pada pakan alami dan penjualan daging langsung kepada konsumen, Hubert dan Nicolas Jouve mampu memaksimalkan keuntungan dari ternak mereka. Sapi Gascon bukan hanya terkenal karena ketahanan fisiknya, tetapi juga karena kualitas dagingnya yang tinggi, menjadikannya pilihan tepat bagi peternak di wilayah-wilayah yang menantang.
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.