Pada kesempatan kali ini, sapibagus berkesempatan untuk mengunjungi pasar hewan ingon-ingon ciwareng yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Pasar ini cukup ramai dan bahkan pasar hewan terbesar yang berada di daerah JawaBarat. Pasar Ciwareng ini buka 1 minggu sekali yaitu pada hari senin dimana para pedagang yang ada di pasar ciwareng ini banyak yang berasal dari daerah luar Purwakarta seperti dari jawatengah, jawatimur dan juga sumatera.
Sapi yang diperdagangkan di pasar ciwareng ini sangat beraneka ragam, tidak hanya pejantan saja yang diperjual belikan disini, tetapi di pasar ini banyak pedagang yang menjual indukan, dara, bakalan dan juga pedet. Di pasar ini cukup banyak pedagang yang menjual indukan satu pasang yaitu indukan dengan anak nya untuk jenis peranakan ongole dijual dengan harga 18,5 juta untuk indukan dan pedet usia 2 bulan kemudian ada indukan yang sudah tua dijual dengan harga 11 juta. indukan ini sangat cocok jika digemukkan lagi karena dilihat dari postur tubuhnya masih sangat memungkinkan untuk menjadi lebih besar dan dipersiapkan untuk di potong pada saat idul fitri karena sudah afkir dan tidak produktiv. Kemudian ada sapi lokal persilangan ongole yang berasal dari Purwakarta dan dijual dengan harga 11 juta selain indukan dengan postur kecil di pasar ini juga tersedia indukan dengan bobot yang cukup besar dengan bobot 400kg yang dijual dengan harga 20 juta.
Selain sapi, di pasar ciwareng ini ada juga jenis kerbau yang dijual dari mulai kerbau kudel yang masih kecil hingga kerbau yang sudah besar baik jantan maupun betina. Namun kebanyakan kerbau yang dijual di pasar ini adalah kerbau betina atau indukan. Kerbau yang diperjualbelikan di pasar ini berasal dari tiap penjuru daerah seperti cianjur, jawa, sukabumi dan masih banyak lagi, jadi di Purwakarta ini hanya ada 1 pasar hewan terbesar yaitu pasar Ciwareng dan saat menjelang hari raya di pasar ciwareng ini kondisinya akan menjadi sangat padat.
Kerbau-kerbau di pasar purwakarta biasanya di beli oleh pedagang dan peternak kemudian ada juga sistem rolling dimana sapi dari daerah jawa dibawa ke pasar Ciwareng dan kerbau yang berada di pasar ini dibawa ke daerah jawa. Karena di Jawatengah dan Jawatimur terjadi kekurangan kerbau sehingga kerbau disini dikirim ke daerah sana. Pasar ciwareng ini ramai saat menjelang hari raya idul adha dan hari raya idul fitri dengan kenaikan sebesar 50% kemudian pada saat hari raya, harga dari ternak yang di perjualbelikan di pasar ciwareng ini mengalami peningkatan sebesar 1 juta rupiah per ekornya dan terdapat perbedaan harga antara kerbau jantan dan betina sekitar 500 ribu – 1 juta rupiah lebih mahal kerbau jantan.