Kali ini kita bakal bahas seputar penyakit yang sedang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur, yaitu virus Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK. Ternyata, penyakit ini juga pernah menjangkiti Indonesia lho beberapa ratus tahun yang lalu. Terus, gimana ya caranya Indonesia bisa bebas dari virus berbahaya ini? simak videonya sampai akhir.
Penyakit Penyakit Mulut dan Kuku atau yang disebut sebagai penyakit Foot and Mouth Disease atau FMD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku (FMDV) dan memiliki gejala berupa luka berupa lepuh dan erosi di bagian mulut dan kuku pada hewan berkuku belah seperti babi dan sapi. Penyakit ini sangat membahayakan dunia peternakan dan kesehatan hewan. Beberapa negara yang pernah terjangkit pandemic PMK adalah Jepang, Korea, Taiwan, dan Inggris.
Pandemi virus PMK yang mewabahi Inggris pada tahun 2001, menyebabkan 6 miliar ekor sapi dan babi harus dimusnahkan dan mengakibatkan kerugian sekitar 6 sampai 25 miliar dollar Amerika. Setidaknya ada tujuh tipe virus PMK yang ada di dunia, tetapi hanya ada satu jenis di Indonesia yaitu tipe O yang memiliki daya tular sangat tinggi terhadao hewan ternak seperti sapi, kerbau, babi, kambing, domba, kuda, dan rusa. Virus ini pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1887 di daerah Malang, Jawa Timur dan kemudian menyebar ke berbagai daerah seperti Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Bali, dan Pulau Jawa.
Kemudian, Kondisi Wabah PMK Sapi pada tahun 1974 Indonesia mengadakan kampanye vaksin massal sebagai upaya membebaskan diri dari virus PMK hingga tahun 1980 sampai 1982 virus PMK ini seolah hilang dari Negara Indonesia. Namun, Kembali hadir pada tahun 1983 di wilayah Jawa Tengah dengan varian yang jauh lebih kuat hingga vaksin sebelumnya tidak dapat menangkal dan harus menemukan vaksin baru melalui penelitian. Tindakan-tindakan pencegahan yang telah dilakukan di Indonesia antara lain Departemen Pertanian melalui Ditjen Bina Produksi Peternakan telah mengeluarkan keputusan melarang impor hewan, bahan asal dan hasil hewan berikut produk ikutannya dari Uni Eropa dan Amerika Selatan. Meskipun berbagai pihak keberatan dengan kebijakan itu tetapi Departemen Pertanian bertahan tetap melaksanakannya.
Sampai akhirnya Kondisi Wabah PMK Sapi tahun 1986, Indonesia menyatakan dirinya sebagai Negara yang terbebas dari virus PMK dan pada 1990 Negara Indonesia diakui bebas PMK dengan resolusi OIE (Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan) No XI. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku atau BPPMK yang didirikan di Wonocolo Surabaya pada 12 September 1952. Institusi tersebut berubah nama dari BPPMK menjadi LPMK atau Lembaga Penyakit Mulut dan Kuku pada tahun 1959.
Bila PMK merebak lagi di Indonesia maka kerugian yang akan ditanggung mencapai Rp 70 triliun dalam tahun pertama, kerugian lain adalah akan menurunnya tingkat ekspor ke Luar negeri akibat kecurigaan negara-negara tujuan ekspor terhadap kemungkinan produk ekspor Indonesia tercemar PMK dan mengakibatkan industri kita akan mengalami kelesuan dan menurunnya citra bangsa Indonesia di mata negara-negara lain.
Namun, sayangnya pada 28 April 2022 kemarin virus PMK Kembali muncul ke Indonesia dan menjangkiti sekitar 1.247 ekor ternak milik warga di wilayah Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Penyakit PMK ini memiliki gejala yaitu muncul lepuh di area hidung, lidah, rongga mulut, sela kuku, dan puting. Jika sudah terjangkit penyakit ini, sapi-sapi akan mengalami penurunan nafsu makan dan berat badan akibat menahan rasa sakit. Potensi kematian akibat penyakit ini hanya sekitar 20%, hanya saja penyakit ini dapat dengan mudah menular melalui udara dan menjangkiti hewan ternak lain.
Kondisi Wabah PMK Sapi yang sudah terjangkit virus PMK ini tidak dapat disembelih dan sudah tidak layak untuk dikonsumsi. Sehingga, mau tidak mau harus segera dimusnahkan untuk mencegah penularan kepada hewan ternak lainnya. Berita mengenai terjangkitnya virus PMK ini di Indonesia sudah menyebar sampai ke Luar Negeri. Untuk saat ini, sudah diturunkan tim dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian untuk memitigasi atau mencari upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh virus PMK ini.
Semoga lekas ditemukan jalan keluarnya dan Indonesia Kembali menjadi Negara yang terbebas dari virus PMK ini, ya sahabat. Jangan sampai Indonesia mengalami kerugian yang sangat besar karena virus yang satu ini, ayo jaga ternak-ternak kalian dengan cara rajin membersihkan kandang dan menjaga daya tahan tubuh ternak.