Pada 21-22 Januari 2023 Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) menyelenggarakan kontes sapi di Karawang yang dihadiri dan diikuti oleh peserta-peserta dari luar daerah. Terdapat salah satu peserta yang sangat terkenal dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, beliau bernama Bapak Rizki Amin. Beliau adalah owner dari Kandang Pedalaman Farm yang menyampaikan bahwa tujuan dari kandang pedalaman mengikuti kontes adalah sebagai penyemangat para peternak sapi Indonesia dan beliau ingin bersama dengan sesama peternak untuk meningkatkan kualitas dan juga mutu sapi hasil peternakan di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, Kandang Pedalaman menurunkan 5 amunisi mulai dari kelas baby, kelas non poel atau P0, kelas PO, kelas P3, dan kelas ekstrim. Terdapat salah satu andalan dari Kandang Pedalaman yang bernama Joker. Joker telah mengikuti dua kelas yaitu kelas P3 dan kelas ekstrim. Pada saat itu tidak tanggung-tanggung, beliau mengikuti enam kelas sekaligus yang menjadi tujuan utama beliau adalah memperlihatkan salah satu sapi kebanggaan kandang pedalaman yang bernama Black Mamba untuk menunjukkan ke seluruh penonton dan peserta bahwa kandang pedalaman tidak hanya sekadar mengutamakan ukurannya yang jumbo, tetapi lebih mengutamakan kualitasnya.
Pak Rizki yang pada saat itu diwawancarai oleh reporter Sapibagus menjelaskan dari mulai kelas baby yang beliau ikut sertakan adalah peranakan Limosin yang berusia 1 tahun dengan bobot 505 kilo, berikutnya ada jenis Simmental yang diberi nama Persia berumur sekitar 16 bulan dengan bobot 730 kilo, Jabon salah satu sapi PO milik kandang pedalaman yang diikutsertakan di kelas khusus sapi PO dengan berat sekitar 800 kilo lebih. Ini adalah pertama kalinya Jabon mengikuti kontes yang ditujukan tidak harus menang, tetapi hanya sekedar untuk latihan di kontes. Jabon usianya masih cukup muda yaitu baru poel 2 menuju ke 3 pasang. Selanjutnya ada sapi jenis Limousin yang memiliki sedikit keunikan dibanding biasanya, Limousin milik kandang pedalaman ini berwarna hitam atau black limosin yang menjadikan sapi jenis Limousin tersebut diberi nama Black Mamba atau bisa disebut kobra hitam dari Afrika. Black Mamba ini menjadi salah satu sapi dari kandang pedalaman yang dijadikan sebagai pembuktian bahwa kandang pedalaman tidak hanya mengejar bobot atau jumbo, tetapi juga tetap mengutamakan kualitas.
Masyarakat juga bisa membandingkan dengan sapi-sapi lain di kandang pedalaman maupun seluruh peserta kontes, dapat dinilai dari segi kualitas kondisi Black Mamba ini seperti apa. Berikutnya ada sapi simmental, kondisinya saat ini poel 3 pasang dengan usia kurang lebih di 3 tahun, Simmental tersebut diutamakan ikut serta di kelas P3 tetapi juga tetap diikutsertakan sebagai latihan dengan bergabung juga di kelas ekstrem, untuk bobot Insya Allah di 1 ton up sama halnya seperti jenis lainnya, untuk masalah kualitas nanti masyarakat dapat menilai sendiri.
Beberapa kriteria dari berbagai aspek versi kandang pedalaman khususnya untuk sapi Simmental yaitu kaki kaki-kaki sapi tersebut harus kokoh dan tegak karena berfungsi sebagai pondasi untuk menopang berat badan yang nantinya akan kita cetak sebagai berat badan yang sangat ekstrem, panjang dan lebar dari badan juga sangat menentukan, dan memilih sapi yang memiliki kedekatan gen dengan ras asli dari Simmental ini agar tidak terlalu jauh.
Di Kandang Pedalaman Insya Allah tidak akan ada rahasia yang menjadikan ternak tersebut istimewa, kuncinya adalah untuk bisa mencetak sapi-sapi jumbo itu terdapat dua hal yang penting. Pertama, tidak boleh salah milih bibitan atau bakalan. Kedua, tidak boleh salah perawatan atau ketepatan pola pakan dengan harus memiliki pengetahuan kebutuhan nutrisi sapi dan kandungan nutrisi pakan yang ingin diberikan secara sesuai. Ketiga, kenyamanan sapi ini tidak sekedar diberi pakan lalu kenyang dan sudah pasti gemuk, tetapi kenyamanan dan kesehatan sapi itu juga sangat mempengaruhi pertumbuhan dari sapi tersebut.
Untuk pakan, Kandang Pedalaman memiliki produk pakan berupa konsentrat ataupun pelet yang tidak asing didengar oleh para peternak yaitu pelet racingnya kandang pedalaman. Pelet tersebutlah yang menjadi pakan utama sapi-sapi di Kandang Pedalaman. Tak hanya pelet, tetapi juga ditambah dengan konsentrat dan limbah singkong, untuk hijauan hanya secukupnya dan biasanya diberikan jerami kering.
