Sepanjang yang kita tahu dalam dunia peternakan, kotoran sapi hanya akan menjadi momok saja. Karena baunya yang tidak sedap juga mengotori kandang dan lingkungan sekitarnya. Tapi rupanya, bagi peternak yang cerdas, hal ini bukan lagi sebuah masalah.
Seperti yang dilakukan oleh Ende Farm, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Di sana kotoran sapi ternaknya akan dimanfaatkan untuk budidaya cacing. Kenapa harus cacing? Karena hanya budidaya cacing lah yang memiliki syarat yang mudah. Syarat budidaya cacing hanya satu, yaitu cacing harus diberi makan.
Semua yang dihasilkan oleh sapi, bisa dimanfaatkan menjadi makanan bagi cacing. Pada umumnya, cacing hanya cukup diberi pakan dengan kotoran hewan, salah satunya adalah kotoran sapi. Kalau bisa, kotoran sapi tersebut diinapkan terlebih dahulu selama satu malam.
Lain lagi dengan cacing yang di budidaya untuk keperluan bahan kosmetik, pakannya harus diberi dengan ampas tahu.
Wadah yang akan dijadikan tempat cacing bisa terbuat dari kayu, plastik, keranjang buah, dan bekas pallet. Media yang diperlukan untuk kelengkapan ternaknya adalah tanah liat, gedebong pisang, serutan kayu, lob jamur dan tentunya kotoran sapi.
Pertumbuhan cacing sangatlah cepat, dari proses telur sampai dengan panen masa besarnya cacing adalah 4 bulan. Cacing yang besar hanya diambil ¾ nya, sisanya akan ditinggal untuk panen berikutnya. Kemudian, cacing akan dibersihkan dan dikeringkan dengan oven yang sudah disediakan. Setelah itu, baru cacing akan dipilih dan dicuci.
Yang banyak di khawatirkan oleh para peternak cacing adalah bagaimana cara memasarkannya. Padahal, peternak cacing bisa menjalin relasi dengan beberapa konsumen. Cacing bisa dimanfaatkan menjadi obat dari penyakit typus dan bahan untuk pembuatan kosmetik, maka tugas peternak hanya mencari pelanggan yang menjalankan usaha tersebut dan kemudian membangun jaringan.