Sapi Limousin, yang berasal dari daerah Limousin, Prancis, memiliki sejumlah ciri karakteristik dan keistimewaan yang membuatnya menjadi pilihan yang baik sebagai sapi kurban. Meskipun kebanyakan Sapi Limousin yang ada di Indonesia berasal dari Australia, namun mereka tetap mempertahankan ciri khasnya.
Salah satu ciri khas yang menonjol dari Sapi Limousin adalah rangkanya yang besar dan tinggi, memberikan tampilan yang kekar dan premium. Kekekaran tubuhnya menjadikannya pilihan yang presisi untuk dijadikan hewan kurban. Sapi Limousin juga memiliki keunikan dalam bentuknya, karena tidak memiliki punuk seperti Sapi Ongole. Warna tubuhnya bervariasi, mulai dari merah hingga hitam, sehingga secara keseluruhan, Sapi Limousin memiliki warna tubuh merah coklat hingga hitam.
Umumnya, Sapi Limousin masih mempertahankan gen murninya. Meskipun ada beberapa individu yang memiliki tanduk, namun secara umum Sapi Limousin masih memiliki kekuatan gen dari Sapi Limousin asli. Salah satu contohnya adalah Sapi Limousin yang diberi nama Bandot. Bandot memiliki tubuh besar dan berotot, sehingga sangat ideal untuk dijadikan hewan kurban, sesuai dengan prinsip kesempurnaan kurban yang juga dilihat dari kondisi hewannya.
Keistimewaan lain dari Sapi Limousin terletak pada bobotnya. Pada usia 2 tahun, bobot Sapi Limousin mulai dari 400 kg hingga lebih dari 1 ton. Hal ini menjadi kelebihan dari Sapi Limousin karena karkas atau bagian daging dan tulang dari sapi ini, setelah dikuliti, dapat mencapai sekitar 50% dari bobot total tubuhnya. Sapi Limousin dengan bobot 500 kg ke atas dapat menghasilkan jumlah daging yang sangat signifikan.
Selain itu, Sapi Limousin juga memiliki karakteristik yang lebih jinak dibandingkan dengan jenis sapi lain seperti Sapi Bali atau Sapi Madura. Keindahan penampilannya dan kesan premium yang dimilikinya menjadikan Sapi Limousin diminati oleh banyak pembeli, terutama mereka yang mencari kesempurnaan. Banyak tokoh publik seperti artis, pengusaha, bahkan pejabat sering kali memilih untuk membeli Sapi Limousin. Sebagai contoh, pada tahun 2022, Wakil Presiden Indonesia juga membeli Sapi Limousin super dari Sapibagus Farm.
Harga Sapi Limousin bervariasi tergantung pada bobotnya, berkisar antara 25 hingga 100 juta rupiah di Sapibagus Farm. Namun, nilai dari Sapi Limousin ini sebanding dengan kualitas dan kesempurnaannya sebagai hewan kurban.
Dalam merawat Sapi Limousin yang sangat istimewa, perawatan yang diberikan memiliki beberapa perbedaan khusus dibandingkan dengan sapi lainnya. Selain memberikan pakan yang sama, terdapat perbedaan dalam jumlah pakan yang diberikan. Sapi Limousin membutuhkan energi yang lebih banyak karena bobotnya yang besar, sehingga diberikan pakan konsentrat tiga kali sehari. Selain itu, pakan hijauan juga diberikan sebagai camilan untuk memberikan tambahan energi.
Perawatan kesehatan juga menjadi prioritas dalam merawat Sapi Limousin. Suntikan obat cacing rutin diberikan setiap 3 bulan sekali untuk menjaga kesehatannya. Selain itu, untuk menjaga stamina dan keamanan biologis sapi, jamu herbal juga diberikan secara rutin. Seperti halnya manusia yang mengonsumsi jamu herbal untuk meningkatkan stamina, sapi juga mendapatkan manfaat serupa.
Perlakuan khusus lainnya yang diberikan kepada Sapi Limousin adalah memberikan lantai dengan alas karpet karet yang dirancang khusus untuk sapi-sapi besar. Alasan diberikannya alas karpet ini adalah untuk mengurangi tekanan pada kaki sapi yang memiliki bobot yang besar. Jika sapi tersebut berjalan langsung di lantai yang keras, bisa menyebabkan rasa sakit dan bahkan cedera. Alas karpet memberikan rasa lebih empuk dan nyaman bagi sapi, serta mencegah tergelincir saat sapi berdiri atau beristirahat setelah makan.
Kebersihan kandang juga merupakan hal yang sangat penting dalam merawat Sapi Limousin. Bulu yang lebih lebat pada sapi ini memudahkan penempelan kotoran baik dari sapi itu sendiri maupun dari sekitar kandang. Oleh karena itu, kandang sapi secara rutin dibersihkan dengan membersihkan kotoran sapi serta menjaga kebersihan dari sisa pakan dan kotoran lainnya di sekitar kandang.