Jagung Pakan Ternak Sapi adalah salah satu komoditas pangan yang memiliki peran strategis dan berpeluang tinggi untuk dikembangkan karena perannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Hampir seluruh bagian dalam tanaman jagung dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Namun, para peternak biasanya hanya memanfaatkan limbah dari hasil proses pengolahannya saja. Seperti tebon jagung dan janggel jagung.
Janggel jagung akan dicerna di dalam perut ruminansia melalui proses fermentasi. Maka dari itu, sebelum diberikan kepada sapi, sebaiknya janggel jagung ditepungkan terlebih dahulu karena ukuran janggel jagung yang besar akan memakan energi sapi untuk mencernanya. Para peternak juga bisa melakukan fermentasi pada janggel jagung terlebih dahulu selama 3-4 hari dan dapat digunakan wakyu satu minggu. Janggel jagung akan memenuhi kebutuhan serat kasar pada tubuh sapi.
Dari sekian banyak sumber bahan pakan karbohidrat, Jagung Pakan Ternak Sapi memiliki kandungan yang komplit. Selain itu, jagung juga memiliki kandungan mineral vitamin yang tinggi karena warna kuningnya dan memiliki kandungan serat kasar. Terutama jagung-jagung yang masih muda, mereka memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk hewan ternak ruminansia seperti sapi. Hal ini dikarenakan semakin tua bahan pakan, semakin tinggi pula kandungan serat kasarnya dan serat kasar yang tinggi akan sulit dicerna oleh rumen sapi.
Bagian tanaman jagung yang paling baik untuk dijadikan pakan ternak adalah tebon jagung alias seluruh bagian tanaman yang meliputi batang, daun, dan buah muda. Tebon jagung yang sudah mengering, kandungan serat kasarnya akan meningkat. Namun, tebon jagung memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan serat kasarnya akan merendah jika diberikan tidak dalam keadaan kering. Para peternak sebaiknya merebusnya terlebih dahulu, atau bisa juga ditepungkan dan dicampur dengan pakan konsentrat.
Jagung Pakan Ternak Sapi juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu jagung manis dan jagung biasa. Jagung manis biasanya dipanen saat usianya masih muda untuk dikonsumsi, janggel jagung manis bisa diberikan langsung kepada sapi dan akan dimakan hingga habis. Sedangkan, janggel jagung yang sudah tua tidak akan dimakan karena sudah keras.
Maka dari itu, para peternak harus menghaluskan dulu janggel jagung sebelum diberikan pada hewan ternaknya. Semakin halus cacahannya, maka akan semakin bagus. Sebaiknya, saat musim panen jagung para petani dan peternak menyimpan tebon jagung dalam bentuk silase untuk dicampurkan ke dalam pakan konsentrat. Tempat penyimpanan janggel jagung sebaiknya diberikan alas dan tidak terkena air agar tahan disimpan hingga enam bulan. Janggel jagung yang terkena air akan menghitam dan berjamur.