Beternak sapi di Kota Samarinda membawa tantangan tersendiri, terutama dengan rencana Kalimantan Timur menjadi ibukota negara. Seorang pebisnis di Samarinda berbagi insight tentang prospek bisnis sapi di kota tersebut. Salah satu peserta pelatihan sapi, Pak Putra mengungkapkan bahwa bisnis sapi kurban di Samarinda telah berjalan selama tiga tahun dengan fokus pada sapi jenis Bali yang menjadi favorit di daerah tersebut.
Pak Putra menjelaskan proses pengadaan sapi Bali, yang diambil langsung dari Kupang, NTT. Proses ini melibatkan karantina, pemeriksaan kesehatan, pengambilan darah, dan pengiriman melalui kapal laut, khususnya kapal Cemara 4. Menurutnya, kebutuhan sapi kurban di Samarinda sangat besar, terutama untuk sapi jenis Bali.
Dalam konteks pemasaran, Pak Putra mengungkapkan bahwa ia menjual sapi kurban melalui media sosial terutama WhatsApp, karena stoknya yang terbatas. Dalam wawancara, Pak Putra juga membagikan latar belakangnya, bahwa ia datang jauh dari Samarinda ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan di Sapibagus Farm. Tujuannya adalah untuk mencari ilmu tentang pemeliharaan sapi dan merencanakan pembangunan kandang sendiri.
Pak Putra melihat prospek bisnis sapi di Samarinda sangat besar, dengan kebutuhan daging sapi yang terus meningkat. Ia mencatat bahwa para pedagang dari luar Samarinda banyak mengambil sapi di daerah tersebut, termasuk dari Jawa, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
