Hawaii bukan hanya terkenal dengan pantai indah dan budayanya yang kaya, tapi juga memiliki industri peternakan sapi yang unik dan menarik. Dengan kondisi alam dan iklim yang berbeda dari kebanyakan wilayah peternakan lainnya, Hawaii menawarkan tantangan sekaligus peluang dalam usaha ternak sapi.
Hawaii adalah kepulauan vulkanik dengan delapan pulau utama, dan Pulau Besar atau “Big Island” merupakan pusat kegiatan peternakan. Berada di sekitar garis lintang 19 derajat utara, wilayah ini memiliki iklim tropis yang sejuk dan curah hujan yang melimpah, ideal untuk mendukung pertumbuhan hijauan yang sehat bagi ternak. Namun, tantangan muncul dari perbedaan iklim mikro di seluruh kepulauan, di mana beberapa daerah mendapatkan curah hujan tinggi, sementara lainnya cukup gersang.
Sebagian besar peternakan di Hawaii memelihara sapi jenis Angus, yang dikenal dengan kualitas dagingnya yang baik. Ternak di Hawaii juga lebih bebas dari masalah parasit seperti kutu dan lalat, yang menjadi keunggulan tersendiri dalam memelihara sapi di wilayah ini. Namun, Hawaii tidak memiliki ternak jenis Brahman seperti di banyak daerah tropis lainnya.
Dengan populasi sekitar 130.000 ekor sapi, sebagian besar berada di Pulau Besar, Hawaii sebenarnya memiliki potensi besar dalam produksi daging. Namun, dengan keterbatasan lahan untuk menanam biji-bijian, peternak di Hawaii kesulitan menggemukkan sapi menggunakan pakan biji-bijian dan hanya mengandalkan pakan rumput. Kondisi ini membuat daging sapi Hawaii kurang diminati konsumen lokal yang lebih memilih daging sapi pakan biji-bijian dari daratan AS.
Untuk mengatasi tantangan ini, banyak peternak memilih mengekspor sapi hidup ke daratan AS sebagai sapi penggemukan. Mereka menggunakan kontainer khusus atau pengiriman udara untuk memindahkan ternak ke wilayah AS lainnya, meski opsi ini cukup mahal dan memerlukan perencanaan yang matang.
Salah satu peternakan terbesar dan paling terkenal di Hawaii adalah Parker Ranch, yang terletak di dekat Waimea. Parker Ranch pernah mencapai luas hingga 500.000 hektar dan saat ini masih mencakup sekitar 130.000 hektar. Peternakan ini memelihara sekitar 30.000 ekor sapi Angus dan dikelola dengan metode peternakan tradisional Amerika menggunakan koboi.
Parker Ranch juga menjadi model bisnis peternakan yang berkelanjutan, dengan diversifikasi usaha dalam bidang energi terbarukan, konservasi lingkungan, hingga pariwisata.
Selain masalah pasar dan akses, Hawaii juga memiliki tantangan dalam hal kepemilikan lahan yang rumit. Terdapat kombinasi antara kepemilikan pribadi, tanah negara, dan tanah yang dipegang untuk penduduk asli Hawaii. Konflik kepemilikan lahan ini kadang-kadang menyulitkan peternak untuk mempertahankan tanah mereka.
Hawaii juga memiliki banyak hewan liar, termasuk sapi liar, kambing, dan babi, yang berpotensi menyebarkan penyakit ke ternak domestik. Kehadiran hewan-hewan ini menjadi perhatian penting bagi peternak dalam menjaga kesehatan sapi mereka.
Sourch : https://www.beefcentral.com/news/dr-ross-visits-hawaii/
Sapibagus Farm membuka pelatihan bisnis sapi baik pemula maupun peternak sapi. Untuk informasi pendaftaran pelatihan lebih lanjut silakan hubungi kami melalui WhatsApp atau bisa langsung memesan melalui Shopee dan Tokopedia.
