Mengenal Sekolah Peternakan Rakyat untuk Indonesia

Topik Artikel : Kemitraan
Sapibagus Rabu 21 Desember 2022
Share this

Prof. Muladno mendirikan sekolah peternakan rakyat (SPR) ini, beliau memiliki 2 hal sebagai alasan dasarnya. Yang pertama karena beliau memiliki latar belakang pendidikan genetika molekuler dimana saya kerjanya di Laboratorium sepanjang hari. Jadi selama hampir 7,5 tahun saya diluar negeri itu pekerjaan saya di dalam lab seperti membuat peta genetik. Kemudian pada saat pulang ke indonesia beliau bingung untuk menggunakan teknologi ini untuk apa dan dimana karena syarat untuk menggunakan teknologi molekuler ini harus mempunyai populasi dalam jumlah besar dengan populasi minimal 1.000 ekor karena melakukan penelitian molekuler itu tentu objek yang kita teliti adalah DNA yang merupakan salah satu parameter yang akurat untuk melihat secara langsung mutu genetik dari ternak sehingga harapan dari beliau adalah membuat suatu laboratorium di masyarakat atau UPT (unit pelaksana teknis) milik rakyat yang didalamnya ada minimal 1.000 ekor.

Kemudian alasan kedua berdasarkan pengalaman Prof. Muladno berkeliling indonesia melihat bahwa peternak indonesia ini tekun dan rajin tapi tidak memiliki visi dan unsur bisnisnya masih belum ada. Yang akhirnya keuntungan yang didapat oleh peternak masih terbilang cukup rendah. Supaya mereka itu bisa menyaingi transaksi dengan tengkulak mereka harus dipintarkan dengan mengisi wawasan dan membuat mental ideologi bisnis serta teknologi. Sehingga Prof. Muladno bersama teman-temannya mendeklarasikan adanya SPR (sekolah peternakan rakyat) dengan syarat harus berjama’ah dan bisa berada di manapun maksimal 1 kecamatan semisal 1 orang mempunya 2 ekor sapi dan terdapat 500 orang maka sudah memenuhi syarat untuk terbentuknya SPR tersebut karena sudah mencapai 1.000 ekor maka 500 peternak itu akan dibimbing dan diajarkan baik itu dari segi materi, penjualan, teknologi dan semuanya yang terkait dengan peternakan.

Sekolah peternakan rakyat ini tentunya memiliki strategi dalam mengajarkan banyak peternak dengan tujuan untuk membuat peternak indonesia lebih pintar dan paham tentang pola bisnis dan pemeliharaan ternak yang baik dan benar. Kemudian setelah sebuah peternakan telah dengan populasi 1.000 ekor telah dikelola oleh 1 manajemen maka peternakan tersebut dapat dijadikan tempat penelitian genetika oleh universitas dan lembaga lainnya. SPR hadir dengan tidak memaksa keinginan peternak jadi peternak bebas memilih keinginan pola pemeliharaan ternaknya baik itu breeding maupun fattening semisal di desa A peternak nya dikenal dengan sentra penggemukan maka dibuatlah SPR Penggemukan tetapi beliau dan teman-temannya yang berasal dari IPB mengutamakan pembiakkan, karena pembiakkan itu memelihara indukan dan indukan adalah pabrik sapi dan menjadi industri penghasil sapi jika bakalan adalah industri penghasil daging.

Persentase ilmu yang diberikan di SPR antara lain ilmu teknologi 20%, wawasan bisnis 35% dan mental 45%. Kenapa mental paling besar karena jika peternak tidak memiliki mental yang kuat dan pantang menyerah maka tidak akan mendapatkan kesuksesan dalam beternak. Sekolah peternakan rakyat di Indonesia sudah ada sebanyak 17 tempat diantaranya yang berhasil adalah SPR daerah kediri, bojonegoro dan musi banyuasin yang sudah memiliki nilai kerjasama lebih dari 1 miliar rupiah.

Prosedur untuk membuat SPR adalah dengan mengajak teman-teman peternak semisal untuk mengikuti SPR di IPB setelah itu datang ke dinas peternakan selanjutnya disampaikan ke bupati dan disampaikan kepada bupati mengenai program SPR ini untuk mencerdaskan peternak daerahnya ketika sudah di acc oleh bupati maka bupati meneruskan ke rektok IPB dan melakukan MoU terkait program sekolah peternakan rakyat.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Mengenal Sekolah Peternakan Rakyat untuk Indonesia | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus