Jerami adalah produk sampingan usaha pertanian yang berupa batang atau tangkai yang di mana termasuk tumbuh-tumbuhan serealia yang telah kering. Di mana biji-bijinya telah dipisahkan sama seperti tumbuh-tumbuhan. Biji-bijian yang lainnya seperti jagung, padi dan tumbuh-tumbuhan bijian lainnya. Kegunaan jerami sangat banyak sekali manfaatnya tetapi di Indonesia sendiri masih banyak jerami-gerami atau batang-batang dari jagung atau padi langsung dibakar padahal masih banyak sekali nilai dalam tersebut diantaranya sebagai pakan, alas ternak atau sebagai atap pondok-pondok. Kemudian bisa sebagai kerajinan-kerajinan dimana nantinya tentunya akan bernilai mutu uang. Kebanyakan dikumpulkan langsung dengan menggulung-gulung atau juga bisa memakai baller tetapi untuk di sini kita langsung dapat dari petani. Langsung diambil karena nantinya akan diberikan pada ternak.
Caranya agar jerami yang biasanya dibakar oleh petani-petani bisa diubah menjadi lebih baik atau ada nilainya baik untuk kita maupun untuk lingkungan sekitar. Salah satunya ialah akan melakukan pengolahan jerami untuk pakan ternak ruminansia. Sebenarnya jerami sendiri memiliki potensial yang tinggi untuk sumber pakan ternak ruminansia. Biasanya pakan hijauan di Indonesia tidak tersedia sepanjang waktunya. Oleh karena itu, kita sangat perlu dalam penyimpanan atau menyimpan cadangan hijauan tersendiri agar hijauan tetap ada atau tetap tersedia pada gudang pakan.
Metode dalam penyimpanan atau pengolahan jerami agar dapat disimpan lebih lama dan dapat menaikkan nutrisinya sendiri. Pengolahan dan menaikkan nutrisi juga harus tahu berapa kandungan nutrisi dari jerami tersebut sebelum diolah untuk kandungannya sendiri mengandung 84% bahan kering, 4,60% protein kasar dan 20% mengandung serat kasar. Ada dua metode yang akan saya jelaskan yaitu metode silase dan metode high. Sebenarnya masih banyak lagi metode-metode untuk penyimpanan jerami sendiri tetapi saya akan menjelaskan metode tentang hay dan silase saja.
Metode hay sendiri ialah tanaman yang disengaja dipotong dan dikeringkan untuk diberikan pada ternak sebagai pakan pembuatan hay. Bertujuan untuk menyamakan waktu panen agar tidak mengganggu pertumbuhan pada waktu periode berikutnya, sebab tanaman seragam akan memiliki daya cerna yang lebih tinggi. Tujuan khusus sebenarnya pembuatan ialah disaat musim panen besar khususnya jika rumput-rumputan atau jerami-jerami terjadinya kelebihan kita dapat menyimpannya separuh untuk penyimpanan disaat hijauan berkurang. Syarat untuk tanaman sendiri yaitu bertekstur halus dan dipanen pada awal musim berbunga serta dipanen di area yang subur. Pembuatan high tersebut memerlukan beberapa alat seperti chopper atau tidak memiliki chopper bisa menggunakan seperti arit atau parang dan juga tali untuk mengikat. Pembuatannya sendiri ada beberapa tahap yang pertama yang tidak punya chopper bisa mencacahnya. Setelah dicacah jerami tadi dibawa ke tempat pengeringan. Setelah kering ditebarkan tipis-tipis kemudian dibolak-balik setiap 1 sampai 2 jam. Kemudian di saat sudah mengering sampai kadar air pada jerami berkurang sekitar 15-20% langsung bisa dikumpulkan jerami tersebut. Kemudian diikat lalu bawa jerami ke tempat gudang penyimpanan pakan. Kriteria berhasil sebagai berikut seperti berwarna tetap hijau meskipun ada yang kuning-kuning sedikit, kemudian daun yang rusak tidak banyak lalu untuk bentuk hijauan masih tetap utuh dan jelas bentuknya, yang terakhir tidak terlalu kering sebab kalau kering atau hay tadi akan mudah patah.
Kandungan atau nutrisi hampir sama sebenarnya dengan jerami yang tidak kita hay sendiri akan tetapi jika menggunakan metodenya jerami dapat awet atau penyimpanannya akan lebih lama dibandingkan tidak melakukan metode hay.
Penyimpanannya kalau bisa jangan di tempat yang lembab atau jangan langsung dengan tanah karena tanah sendiri mengandung lembab kandungannya. Jadi bisa mengalasnya terlebih dahulu dengan terpal atau bahan-bahan kering agar tidak terjadinya kelembaban pada hal yang kita pengeringan tadi.
Metode silase ialah merupakan metode pakan hijauan ternak disimpan di dalam drum plastik atau silo yang kedap udara atau disebut dengan sistem anaerob. Hasil yang sudah terfermentasi dengan metode anaerob prosesnya melibatkan bakteri-bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu yaitu bakteri lactis ACD dan untuk baterai rokokkus yang hidup secara anaerob dengan derajat keasamannya yaitu 4 atau ph-nya 4. Tujuan untuk membuat pakan ternak sendiri ialah sebagai cadangan makanan atau pakan pada sapi untuk tersedianya pada musim kemarau yang jaraknya panjang sekali. Penyimpanan dan penampungan pakan hijauan yang berlebihan pada musim hujan sehingga dapat digunakan pada saat musim kemarau. Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik sebagai protein yang tinggi selain itu juga mendayagunakan sumber pertanian yang tadinya jerami dibakar dapat mengolahnya lebih baik lagi seperti diberikan pada pakan ternak ruminansia.
Proses membuat silase membutuhkan tetes tebu, ada dedak halus, menir, onggok atau jerami, jerami jagung atau jerami padi kemudian ada juga silo atau tempat penyimpanan pakan ataupun yang kedap udara. Alat sendiri sama seperti hay tadi alat yang diperlukan seperti plastik kemudian Chopper dan jika tidak memiliki chopper bisa menggantinya memotong jerami tadi menggunakan parang atau arit. Cara-cara dalam pembuatan yang pertama ialah dapat memotong rumput atau jerami dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang atau dengan mesin chopper yang punya. Potong jerami tersebut kecil-kecil tujuannya agar jerami yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruangan oksigen atau udara atau air di dalamnya. Kedua membutuhkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran. Ketiga bahan pakan ternak tadi dimasukkan kedalam silo dan sekaligus dipadatkan sehingga tidak ada rongga udara. Bahan pakan atau jerami tadi dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo tersebut dan tidak ada ruangan kosong antara tutup silo dengan permukaan pakan paling atas. Setelah pakan hijauan dimasukkan semua diberikan lembaran plastik dan ditutup rapat. Selain awet dan dapat menyimpan lebih lama jerami juga dapat menaikkan kandungan serat dalam jerami.