Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK yang masih mewabahi Indonesia membuat kita sebagai peternak harus waspada terhadap kondisi Kesehatan dan imunitas sapi kita nih, supaya bisa meminimalisir potensi tertular virus PMK ini. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh para peternak untuk meningkatkan imunitas dan menjaga Kesehatan sapinya adalah dengan memberikan obat antibiotik. Nah, berikut adalah obat-obat antibiotik yang direkomendasikan oleh Sapibagus:
1. Limoxin-200 LA
Limoxin-200 LA adalah antibiotik yang mengandung yang merupakan yang bekerja menghambat sintesis protein bakteri. Selain itu, Limoxin-200 LA juga efektif menanggulangi mycoplasma, E. Coli, Haemophillus, Protozoa, dan virus lainnya pada hewan ternak seperti ayam, kambing, domba, sapi, babi, dan kuda. Limoxin-200 LA diberikan secara injeksi intramuscular dengan dosis 1 ml per 10 kg berat badan hewan. Antibiotik ini hanya untuk sekali pengobatan. Namun, apabila diperlukan, injeksi dapat diulang setelah 48 jam dari pemberian pertama.
2. Oxyvet
Oxyvet LA 20% adalah obat yang berfungsi untuk menghambat sintesis protein bakteri dan memiliki spektrum luas yang efektif terhadap penyakit gram (-) dan gram (+). Tiap ml mengandung 20% oxytetracycline yang merupakan antibiotika spektrum luas yang bekerja menghambat sintesis protein bakteri. Oxyvet dapat mengatasi entiritis atau radang usus yang disebabkan oleh bakteri E.Coli, radang saluran pernafasan yang disebabkan oleh mycoplasma, Foot root dan abses. Obat antibiotik ini diberikan secara injeksi intramuscular dengan dosis 10 – 15 ml per 200 kg bobot bada sapi. Penggunaan obat ini harus dengan resep dan anjuran dokter hewan.
3. Proxyvet
Proxyvet adalah kombinasi antibiotik spektrum luas dan anastetik yang bekerja secara efektif mengatasi gram (+) dan gram (-), serta mampu mengatasi rasa sakit pada hewan ternak, termasuk sapi. Tiap ml Proxyvet mengandung 50 ml Oxytetracycline dan 2% Lidocaine yang akan membantu mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih, dan infeksi sekunder penyakit viral pada hewan. Proxyvet dapat diberikan dengan cara injeksi intramuscular dengan dosis 2 – 4 ml per 50 kg bobot badan sapi.
4. Duodin
DUODIN LA merupakan antibiotik injeksi yang stabil sebagai larutan injeksi dengan spektrum luas yang dindikasikan untuk pengobatan infeksi sistemik seperti di saluran pernapasan maupun infeksi lokal pada organ-organ lain yang diakibatkan oleh bakteri gram positif maupun negatif yang sensitif terhadap oksitetrasiklin. DUODIN LA diberikan dengan dosis 10 ml per 100 kg berat badan dengan suntikan intramuscular. Daging hewan yang diberikan obat Duodin ini baru dapat dikonsumsi setelah 28 hari setelah pengobatan terakhir dilakukan. Sedangkan, khusus untuk hewan betina, terutama indukan, susunya baru dapat dikonsumsi 8 hari setelah pengobatan terakhir dilakukan.
5. Spiradin-20
Spiradin-20 adalah obat antibiotik yang berfungsi untuk pencegahan dan pengobatan infeksi paru, enteritis, mastitis, metritis, omphalitis, dan omphaloplebitis, arthritis, dan abses interdigitalis. Tiap 100 ml Spiradin-20 mengandung 60 juta IU Spiramycin base dan 100 ml Excipient qs. Obat antibiotik ini dapat diberikan dengan injeksi intramuscular dengan dosis 5 ml per 40 kg bobot badan sapi dan dapat diulangi setelah 24 jam kemudian.
6. Sulfapros
Sulfapros merupakan Kemoterapeutika yang bekerja secara sinergis antara Sulfadiazine dan Trimethoprim yang bersifat bakterisidal terhadap bakteri gram positif maupun negatif. Sulfapros juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan peranakan, dan infeksi sekunder pada penyakit viral. Sulfapros juga dapat digunakan mengatasi radang persendian, foot rot, dan mastitis pada hewan ternak. Sulfapros bisa diberikan secara injeksi intramuscular atau subcutan dengan dosis 1 ml per 16 kg bobot badan. Pemberian obat dapat diulang setelah 24 jam maksimal 3 hari dan pengobatan harus dihentikan 14 hari sebelum pemotongan hewan produksi.
