Penyakit mulut dan kuku atau PMK adalah virus yang menyerang hewan ruminansia yang memiliki kuku genap atau kuku belah, sudah banyak hewan ternak yang terjangkit virus yang sangat menular ini terutama ternak sapi. Gejala awal yang ditunjukkan pada ternak yang terjangkit PMK yaitu mengalami panas atau demam tinggi dan luka lesi di rongga mulut yang akan mengakibatkan sapi menjadi tidak nafsu makan.
Demam tinggi mengakibatkan ternak lesu, hidung berlendir, dan hipersalivasi. Demam tinggi akan berpengaruh pada luka di lidah rongga mulut dan gusi yang menyebabkan sapi tidak nafsu makan dan menjadi lemas dan imunitasnya semakin menurun. Demam tinggi harus segera diatasi supaya nafsu makan dan tenaga sapi kembali normal, suhu normal pada sapi adalah 39,5 derajat celcius di atas dari angka ini maka sudah bisa dikatakan sapi mengalami demam, mengukur suhu tubuh sapi dapat menggunakan termometer yang dimasukkan melalui dubur sapi. Menurunkan suhu tubuh sapi dibutuhkan analgesik yang diberikan secara injeksi dan obat yang tersedia sangatlah beragam.
Berikut adalah empat obat penurun panas yaitu:
1. Sulpidon adalah obat peredah demam yang mengandung 250 mg dipyrone dan 2% lidocaine dalam bentuk cairan injeksi, dipyrone bekerja secara langsung pada susunan saraf pusat sehingga obat Sulpidon sangat efektif untuk menurunkan panas, menghilangkan rasa sakit dan kejang-kejang pada sapi. sulpidon biasa digunakan sebagai analgesic, antipiretik dan antispasmodik pada hewan ternak termasuk sapi, dosis pemakaian untuk sulpidon adalah 10 ml per 200 kg bobot badan sapi dan kuda, 5 ml per 30 kg bobot badan domba dan kambing, dan 10 ml per 50 kg bobot badan babi.
2. Sulprodon sama halnya seperti Sulpidon, Sulprodon merupakan obat yang mengandung 250 mg dipyrone dan 2% lidocaine dalam bentuk cairan injeksi. Sulprodon banyak digunakan sebagai analgesic, antipiretik, dan antispasmodik pada hewan, dosis pemakaian untuk Sulprodon adalah 10 ml per 200 kg bobot badan sapi dan kuda, 5 ml per 30 kg bobot badan domba dan kambing, 10 ml per 50 kg bobot badan babi dan 3 ml per 5 kg bobot badan anjing dan kucing, untuk ternak betina terutama indukan yang menyusui, air susunya boleh dikonsumsi dua hari setelah pengobatan dihentikan.
3. Analdon merupakan obat pereda demam yang mengandung dipyrone dan lidocaine yang dapat digunakan sebagai analgesic, antipiretik, dan antispasmodic. Dosis pemakaian untuk Analdon adalah 10 ml per 200 kg bobot badan sapi dan kuda, 5 ml per 30 kg bobot badan domba dan kambing, 10 ml per 50 kg bobot badan babi dan 3 ml per lima kilogram bobot badan anjing dan kucing, untuk ternak betina terutama indukan air susunya hanya boleh dikonsumsi dua hari setelah pengobatan dihentikan.
4. Tolfedine adalah obat pereda nyeri sekaligus antipiretik nonsteroid pilihan, yang memiliki kemampuan sirkulasi hepatic sehingga dapat bekerja lama di dalam tubuh hewan. Tolfedine juga dapat digunakan untuk mengatasi inflamasi akut, mastitis dan infeksi saluran nafas pada sapi, dosis pemakaian Tolfedine yaitu 1 ml per 20 kg bobot badan sapi dan dapat diulang sekali setelah 48 jam.
Jadi bisa memilih satu dari keempat obat tersebut karena memiliki kandungan dan fungsi yang sama yaitu sebagai pereda panas, demam dan rasa nyeri pada hewan, dengan harapan setelah diberikan obat-obat ini sapi akan kembali nafsu makan dapat berdiri dan sembuh seperti semula, jika nafsu makan sapi sudah kembali maka akan lebih mudah meningkatkan imunitas sapi.