Pak Yani adalah tenaga penyuluh peternakan dan sekaligus tenaga medis bidang peternakan di Lampung. Selama maraknya wabah PMK ini, sudah kurang lebih setengah bulan pak Yani lockdown diri untuk mengiseminasi, selesai menangani sapi yang terduga PMK nantinya istirahat dulu supaya tidak menularkan PMK ke ternak lain. Jadi Pak Yani bersama kawan-kawannya itu tidak menangani inseminasi buatan pada saat ini, hanya fokus untuk penanganan atau pengobatan PMK.
Pak Yani sebagai penyuluh peternakan, kurang lebih sudah dari 2 bulan yang lalu sudah sosialisasikan bersama Penyuluh Pertanian, mengisi sosialisasi masalah PMK, masalah pengendalian dan perawatannya. Sekarang ini kendalanya adalah kurangnya ketersediaan obat, obat seakan sudah hilang dari peredaran sedangkan peternak sangat membutuhkan, obat-obatan sulit ditemukan seperti obat luka, vitamin dan obat penurun panas.
Alternatif yang dilakukan untuk mengganti obat dengan obat alami yaitu gula merah, kunyit, temulawak atau air kelapa. Obat alternatif untuk luka pada hidung dan kaki dengan menggunakan belimbing wuluh, jeruk nipis, daun sirih dan garam dicampur dengan air hangat, bedanya Kalau yang di kaki ditambahkan bayclean.
Pak Yani berharap kepada peternak untuk bersama-sama berusaha untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku ini, Dengan cara menjaga kebersihan kandang, sanitasi kandang, dan pola makan ternak yang bagus. PMK tidak mematikan bisa diobatin dengan syarat bila mana sudah ada gejala atau perubahan pada peternak arah PMK harus segera menghubungi dokter hewan, dari situ nanti ada penyelesaian bagaimana cara penanganannya dan solusinya. Harapan kepada pemerintah untuk menghadapi kondisi wabah seperti ini tolong diperhatikan dalam artian untuk penanganan PMK.