Banyak sekali faktor yang harus diperhatikan oleh para peternak saat memilih bahan-bahan pakan untuk ternak mereka, salah satunya adalah kandungan nutrisi yang ada dalam bahan pakan tersebut. Apakah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak mereka atau belum. Salah satu kandungan yang harus diperhatikan adalah sumber energi. Para peternak harus memilih bahan-bahan baku Pakan Ternak Sumber Energi untuk pakan sapi.
Energi sangatlah berperan penting bagi proses pertumbuhan sapi. Bahan-bahan pakan yang biasanya digolongkan sebagai Pakan Ternak Sumber Energi adalah bahan-bahan yang berasal dari hijauan ataupun konsentrat seperti biji-bijian, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan limbah sisa penggilingan. Berikut adalah lima bahan baku pakan sumber energi untuk pakan sapi:
1. Jagung Jagung merupakan pakan yang sangat baik dan sangat disukai oleh ternak serta mudah dicerna, maka pemakaiannya dalam susunan ransum ternak tidak ada pembatasan kecuali untuk ternak-ternak yang akan digunakan sebagai bibit. Terlalu banyak asupan jagung akan mengakibatkan kelebihan lemak dalam tubuh sapi.
Meskipun tidak mengandung sifat pencahar dan anti pencahar, pemberian pakan jagung pada ternak tetap harus dibatasi karena bisa menyebabkan ternak kesulitan berproduksi. Menurut data, jagung mengandung 86.80% bahan kering, 2.20% abu, 8.60% protein kasar, 3.80% lemak kasar, 2.50% serat kasar, dan 80.00% BETN.
2. Dedak Padi Sebagai salah satu negara produsen beras yang besar di kawasan Asia Tenggara, tentu membuat Indonesia menghasilkan dedak padi dalam jumlah yang cukup melimpah. Di dalam dedak padi terkandung 9 – 12% protein kasar, 15 – 35% pati, 8 – 15% lemak, dan 8 – 11% serat kasar. Dedak padi dikenal sebagai bahan makanan penguat pada hewan ruminansia.
Dengan kandungan serat yang lebih tinggi dari jagung, maka menyebabkan dedak padi harus diberikan dalam jumlah yang terbatas, tergantung pada jenis ternaknya. Pemberian dedak padi dalam jumlah besar dapat menyebabkan susahnya pengosongan saluran pencernaan ternak.
3. Ubi Kayu Sebagai sumber serat, ubi kayu dapat dimanfaatkan bagian batangnya sedangkan sebagai sumber energi, ubi kayu dapat dimanfaatkan bagian daun dan umbinya. Tanaman ubi kayu mengandung sekitar 35.00% bahan kering, 2.30% abu, 2.90% protein kasar, 0.70% lemak kasar, dan 4.90% serat kasar. Dengan sistem produksi yang baik, tanaman ubi kayu dapat dijadikan sebagai bahan baku pakan masa depan.
Satu-satunya faktor yang menjadi pembatas dalam penggunaan ubi kayu sebagai pakan ternak adalah racun asam sianida (HCN) yang terdapat dalam bentuk glikosida sianogenik, sehingga pemberiannya pada ternak tetap harus dibatasi.
4. Onggok Onggok adalah salah satu limbah industri pengolahan tepung alias ampas tapioka. Onggok mengandung sekitar 83.80% bahan kering, 1.30% abu, 1.80% protein kasar, 0.40% lemak kasar, dan 14.90% serat kasar. Sebagai sumber energi, kandungan nutrisi onggok memang lebih rendah jika dibandingkan dengan jagung, tetapi tetap lebih tinggi daripada dedak padi. Penggunaan onggok untuk pakan ruminansia paling tinggi sekitar 40%.
5. Tetes Tebu (Molasses) Tetes tebu atau yang biasa dikenal dengan molasses dapat diartikan sebagai cairan terakhir yang didapatkan dari proses pengolahan gula tebu yang melalui proses kristalisasi berulang. Molasses mengandung sekitar 82.40% bahan kering, 11.10% abu, 3.95% protein kasar, 0.29% lemak kasar, dan 0.40% serat kasar.
Molasses atau tetes tebu dapat diberikan kepada ternak secara langsung dengan cara dicampurkan dalam air minumnya, ataupun dijadikan bahan campuran dalam pakan konsentrat dengan persentase maksimal 15%. Apabila diberikan terlalu banyak, molasses dapat menyebabkan diare pada ternak.
Dengan bahan-bahan Pakan Ternak Sumber Energi tersebut, para peternak dapat memenuhi kebutuhan energi atau protein yang diperlukan oleh tubuh sapi untuk mendukung proses pertumbuhan mereka. Terlebih, bahan-bahan tersebut mudah didapatkan dan dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
