Peluang Pakan Berlimpah Peternak Indonesia Timur

Topik Artikel : Kemitraan
Sapibagus Kamis 15 Februari 2024
Share this

Bapak Jamaludin adalah alumni pelatihan sapibagus angkatan 36, asal kota di Kabupaten toli-toli Sulawesi Tengah. Peternakannya ada di Kabupaten toli-toli Sulawesi Tengah dengan breeding pengembangbiakan. Bapak Jamaludin mulai beternak sejak pelatihan di sapibagus dengan mengadakan indukan awalnya 30 ekor dan sekarang berkembang di farm populasinya sekitar 130 ekor.

Sulawesi masih memiliki lahan yang luas sehingga untuk pakan masih menggunakan rumput liar. Jadi sistem peternakannya adalah umbaran. Sapinya dilepas di bawah pohon kelapa tapi dipagari kelilingnya. Jadi lahan ada sekitar 150 hektar sekarang isi populasi sapinya 130 ekor tapi sebenarnya jumlah yang sedikit dibanding luas lahannya. Lahannya masih bisa menampung sapi yang lebih banyak lagi.

Aktivitasnya disana sapi-sapi memang dibagi ke dalam beberapa kelompok. Jadi ada lahan yang luas dan diblok-blok lagi menjadi 5 hektar - 5 hektar. Jadi setiap 5 hektar diisi 30 ekor sapi tidak semua indukan jadi indukannya cuma 20 ekor, ada jantannya dan juga sudah termasuk anak-anaknya. Jadi 30 ekor dalam 5 hektar kemudian di dalam 5 hektar itu ada kandang kecil. Jadi setiap menjelang magrib sapi-sapi dipulangkan dimasukkan ke kandang kecil supaya bisa memperhatikan perawatannya. Jadi kalau misalnya mau nyuntik atau mau menjelang lahiran masih bisa terkontrol jadi tidak dilepas begitu saja. Pagi baru dilepas sore menjelang magrib balik lagi ke kandang kecil.

Kandang dibagi per 5 hektar dan setiap kandang ada gembalanya. Ada yang jaga sekaligus yang petani yang mengelola kelapanya juga di situ. Ada kandang jepitnya dibuat kalau disuntik supaya tidak memberontak. Pakannya masih 100% hijauan karena memang hijauannya melimpahkan dan vitamin zat besi sama obat-obatan terpenuhi. Kalau di Sulawesi diuntungkan sebenarnya dengan lahan yang masih luas ketersediaan pakan lumayan melimpah. Jadi sebenarnya kalau mau pengembangbiakan ada peluangnya apalagi fettening lebih mudah dibanding breeding.

Sulawesi rata-rata khususnya di kabupaten toli-toli itu rata-rata petani kelapa tetapi kelapanya dibiarkan begitu saja tidak dikombinasikan dengan ternak jadi sebenarnya sayang sekali. Kalau di bawah pohon kelapa yang luas tidak dikombinasikan dengan ternak cuma memang problemnya adalah harus mengeluarkan sedikit budget untuk pemagaran. Jadi malah kalau yang berat itu di pagarnya karena harus memagari lahan yang seluas itu. Keuntungannya tidak punya biaya produksi untuk peternakannya karena pakannya disediakan alam tidak perlu membeli pakan.

Sebenarnya peluang untuk peternakan khususnya di daerah-daerah Indonesia Timur sangat terbuka lebar dan diuntungkan karena biaya produksinya tidak mahal. Berbeda dengan di Jawa harus mengeluarkan dana yang cukup besar pada penyediaan pakan, penyediaan obat-obatan, akses ke masyarakat dan lain-lain. Ada plus minusnya Jawa dengan di Sulawesi kalau di Sulawesi mungkin harga sapi mahal sedangkan di Jawa harga sapi jauhlah dari Sulawesi. Keuntungannya biaya produksi ternak kurban yang disukai masyarakat Sulawesi di range antara 13 - 17 juta untuk sapi bali. Kalau mungkin di Jawa harga 13 juta disana untuk di Sulawesi mungkin sudah mencapai 16 juta.

Pagar kawat dan kombinasi sama bahan yang lebih murah yaitu serpihan kelapa. Jadi batang kelapa yang ditebang serpihannya atau kulit-kulit batang kelapanya dikombinasikan dengan kawat duri. Kawat duri mencegah ternak atau hama babi masuk ke dalam dan kerapatan pagarnya dibantu dengan serpihan kelapa.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Peluang Pakan Berlimpah Peternak Indonesia Timur | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus