Pemerintah Lambat Tangani PMK Sapi

Topik Artikel : Berita Ternak
Sapibagus Selasa 31 Oktober 2023
Share this

Wabah PMK sudah berjalan hampir dua bulan, tanda penanganannya belum maksimal bahkan wabah ini cenderung menyebar luas hampir 20 provinsi di Indonesia. Terkait dengan hal ini Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) menyelenggarakan acara diskusi untuk membahas khusus wabah PMK dan mengundang para ahli kesehatan hewan ternak untuk berbicara. Pada kesempatan ini Drh. Nanang Pursuebendro selaku ketua umum PPSKI menyampaikan dampak apa saja yang dirasakan oleh para peternak akibat wabah PMK yang kian meluas.

Penyebaran PMK di daerah Jawa sudah tidak terkendali, kerugiannya sudah sangat besar dan situasinya sudah emergency, situasi extraordinary sudah luar biasa tetapi penanganan dari pemerintah masih belum agresif, ketika penanganan dilakukan dengan cara yang lambat, dampak kerugian juga semakin besar. Tiga langkah dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK, yang pertama dengan menghentikan lalu lintas ternak, ini hanya bisa dilakukan secara efektif yang antar pulau, yang antar daerah dalam satu pulau nyaris nol, tanpa ada kontrol, tanpa ada checkpoint yang memadai, sehingga seluruh wilayah Jawa sudah terkena wabah PMK.

Langkah kedua yang dapat dilakukan yaitu dengan stepping out atau pemusnahan, langkap ini paling efektif dilakukan sebelum wabah menyebar kemana-mana. Langkah ketiga yaitu dengan vaksinasi, nyatanya sampai sudah lebih dari satu bulan dari pertama dinyatakan adanya PMK di Indonesia, belum ada kepastian Kapan vaksin ada. Namun dari berita yang ada pemerintah telah mendatangkan vaksin PMK kurang lebih tiga juta dari Perancis, tapi pembagian vaksin akan tidak merata karena banyak daerah yang terserang. Pak menteri menyampaikan tidak perlu panik, masih bisa ditangani, dagingnya masih bisa konsumsi, angka kematiannya rendah, tidak menular. Mungkin awal-awal bisa menenangkan masyarakat tetapi begitu melihat bahwa peternak sudah kebingungan, tiap hari sapi terpaksa harus dipotong paksa sehingga harga sapi potong turun sampai 50% di Jabodetabek.

Obat-obatan mulai langka, tenaga medis sehari harus menangani sampai 35 kandang, tenang medis ini bisa menjadi distributor virus tanpa sengaja. Maka itu tidak perlu ada kunjungan kerja ke kandnag PMK, bisa diatur bagaimana sehingga interaksi antara orang dengan kandang seminim mungkin tetapi obat terdistribusikan dengan baik. Mewabahnya virus PMK yang tidak kunjung reda mewajibkan kita sebagai para peternak semakin ketat menjaga imunitas hewan ternak untuk itu diperlukan multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh ternak seperti b-kompleks, cardiofit dan biodine. Jika sapi sudah mengalami gejala demam segera berikan obat penurun panas seperti sulprodon, sulpidon dan cardiofit forte, untuk menjaga kebersihan serta kehigenisan kandang dan hewan ternak bisa menggunakan desinfektan seperti prodestan.

Kendala lain yang dirasakan di semua daerah, mau berbuat sesuatu tidak ada anggaran dari pusat sampai daerah. Peternak sapi potong harian belum bisa berdagang karena disemua RPH diisi sapi korban PMK, sehingga menyarankan Bulog untuk stop impor daging beku india, sebaiknya Bulog membantu peternak dengan membeli sapi PMK. Dalam situasi yang sangat sulit banyak pihak menjual sapi di harga rendah, yang sangat perlu diwaspadai saat ini hari raya qurban sudah dekat tetapi dengan adanya wabah ini jumlah sapi yang masuk pasar mulai sedikit. Virus PMK bisa bertahan di leher lebih dari 2 tahun, kalau hewan kurban yang nampak sehat tetapi tata kelola pemotongannya tidak diawasi dengan baik bisa menjadi lahan untuk tumbuh virus di daerah-daerah tempat lokasi pemotongan, ini perlu koordinasi dengan baik dari semua pihak.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Pemerintah Lambat Tangani PMK Sapi | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus