Dalam pakan comboran dibagi menjadi dua jenis, yaitu pakan comboran basah dan comboran kering. Pemberian pakan comboran adalah pemberian pakan selain pakan hijauan, pemberian pakan konsentrat termasuk dalam pemberian pakan comboran kering. Sedangkan, comboran basah adalah bahan-bahan pakan yang terdiri dari 1-2 jenis, lalu ditambahkan air dengan jumlah yang cukup banyak atau bisa juga sampai kental seperti bubur. Dalam pakan ini paling tidak ada sumber pakan seperti dedak, ampas tahu, dan tambahan garam.
Bahan-bahan pakan yang digunakan untuk pembuatan pakan comboran tergantung dari bahan-bahan pakan yang ada di sekitar kita, memang ada beberapa bahan pakan yang jika terkena air akan menimbulkan aroma yang tidak sedap dan itu akan membuat sapi tidak nafsu makan. Maka dari itu, bahan-bahan pakan yang memiliki sifat tersebut tidak bisa dijadikan sebagai bahan pakan comboran basah, misalnya kulit kopi. Kulit kopi jika terkena air akan menimbulkan aroma tengik sehingga ternak tidak menyukainya.
Di beberapa tempat, pakan comboran basah dibuat dengan bahan-bahan seperti nasi kering, pollard, dedak, tepung jagung, tepung gaplek, lalu diberikan air hingga kental atau menjadi cair. Jenis pakan comboran yang basah akan menghasilkan kualitas daging yang basah pula, tetapi comboran kering akan menghasilkan kualitas daging yang lebih kering. Beberapa daerah di Indonesia memang terbiasa menggunakan pakan comboran basah, tetapi akan tetap berpengaruh terhadap kualitas daging yang akan dihasilkan.
Lazimnya, setelah sapi diberikan pakan comboran, perutnya akan segera terisi penuh karena banyak mengandung mineral. Namun, sapi masih mau mengonsumsi pakan hijauan setelah diberikan pakan comboran, maka tidak apa-apa jika sapi masih mau makan. Campuran mineral vitamin sangat dianjurkan dalam pakan comboran karena cara memberikan jamu-jamuan paling efektif jika dicampurkan dalam pakan comboran.
Pakan comboran ini sangat cocok dijadikan sebagai pakan alternatif selama masa pancaroba. Dalam masa pancaroba, biasanya kondisi sapi akan menjadi tidak stabil, terutama pola makan dan minumnya. Untuk menghadapi musim-musim pancaroba semacam ini, para peternak perlu menambahkan vitamin dalam susunan pakan. Selain itu, para peternak juga harus memperhatikan kebersihan kandang, terlebih tempat pakan dan minum ternaknya.
Pemberian pakan kepada sapi akan sangat berpengaruh pada kualitas daging yang akan dihasilkannya nanti. Kemudian, formula pakan akan berdampak pula pada kesehatan jangka panjang ternak. Pemberian formula pakan yang asal bisa saja mengakibatkan asidosis, mencret, dan penyakit pencernaan lainnya. Maka dari itu, para peternak lebih baik selektif terhadap bahan-bahan pakan ternaknya dan hanya memberikan kualitas yang terbaik. Pemberian pakan comboran basah tidak dianjurkan untuk diberikan secara berlebih.
