Pemeliharaan sapi jantan dan betina pada dasarnya memiliki kesamaan secara umum, terutama dalam aspek pakan dan perawatan harian. Pakannya relatif sama, namun perbedaan muncul ketika tujuan pemeliharaan spesifik. Sapi jantan yang dipelihara untuk reproduksi memerlukan perlakuan khusus, seperti pengaturan protein dalam pakan untuk mendukung produksi sperma. Sementara itu, sapi betina yang dijaga untuk reproduksi atau produksi susu membutuhkan perhatian khusus terkait dengan kesehatan reproduksinya.
Kesehatan reproduksi menjadi fokus utama saat memelihara sapi betina untuk reproduksi. Pemilik harus memperhatikan faktor-faktor seperti proses kelahiran, pemulihan pasca-melahirkan, dan perawatan anak sapi. Dalam hal pemilihan indukan, ciri-ciri spesifik seperti ukuran ambing dan bentuk tubuh harus diperhatikan untuk sapi betina, sedangkan pada sapi jantan, pertimbangan melibatkan proporsionalitas tubuh, kecocokan jenis sapi, dan kualitas sperma.
Tujuan pemeliharaan sapi juga memengaruhi perbedaan dalam pemilihan kandang. Pemeliharaan untuk reproduksi memerlukan kandang kawin dan menyusui yang terpisah untuk memastikan kelangsungan proses reproduksi tanpa gangguan. Pada saat pemotongan, perawatan dan perlakuan yang diberikan pada sapi jantan dan betina tetap serupa, walaupun mungkin diperlukan lebih banyak tenaga manusia untuk menghandle sapi jantan yang cenderung lebih besar.
Baik jantan maupun betina, rentan terhadap stres. terutama saat mengalami perubahan lingkungan atau pemindahan. Langkah-langkah untuk mengurangi stres melibatkan pemberian suplemen dan perlakuan tertentu. Sementara itu, dalam hal agresivitas, sapi jantan cenderung lebih agresif karena hormon testosteron, dan di beberapa kasus, kastrasi dapat menjadi solusi. Sapi betina juga dapat menunjukkan agresivitas terutama saat menyusui, dan perawatan khusus diperlukan.
Perbedaan terakhir terletak pada sanitasi dan perawatan pedet. Sementara perawatan pada masa pertumbuhan relatif sama, setelah usia mendekati satu tahun, pedet jantan dan betina perlu dipisahkan untuk menghindari risiko perkawinan dini. Kebersihan kandang juga tetap menjadi fokus, meskipun ada pertimbangan khusus terkait pembuangan kotoran untuk mencegah genangan yang tidak diinginkan pada sapi jantan. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, peternak dapat memberikan perawatan yang lebih efektif dan sesuai dengan tujuan pemeliharaan sapi mereka.
