Perkembangan Riset Sapi Gama Persilangan Asli Indonesia

Topik Artikel : Pesona Sapi
Sapibagus Minggu 02 Oktober 2022
Share this

Kali ini sapibagus diberi kesempatan yang sangat istimewa dari Profesor Ali Agus guru besar dari fakultas peternakan Universitas Gadjah Mada beliau merupakan salah satu pencetus ide breeding jenis sapi yang cukup unik dan sangat unggul yaitu sapi Gama.

Sedikit cerita ke ke belakang Perkembangan Riset Sapi Gama Dekan Fakultas peternakan UGM yaitu kami menjalin kerjasama dengan University of Belgium di Belgia kebetulan rekannya adalah ahli rearing sapi belgian blue dari bidang-bidang itu akhirnya bekerjasama antara UGM dengan University of Belgium untuk mengembangkan cross sapi.

Sapi dikawin silangkan dengan sapi brahman, alasan kenapa brahman karena sapi brahman ini meskipun juga bukan sapi asli Indonesia tapi sapi brahman sangat adaptif dengan kondisi tropis, kemudian sapi ini juga punya kemampuan memelihara anak yang relatif bagus dan sapi ini tersebut termasuk besar badannya sehingga asumsi bahwa sapi belgian blue akan kesulitan melahirkan mudah-mudahan tidak terjadi.

Awal rencana cross sapi ini pada mulanya memiliki proporsi sapi belgian blue 25%, sapi brahman 50% dan wagyu 25%

Perkembangan Riset Sapi Gama ini bermula dari indukan brahman yang dikawinkan dengan pejantan belgian blue. Selain itu juga ada beberapi hasil dari indukan brahman dikawinkan dengan pejantan wagyu. Dari keturunan inilah akan menjadi foundation stop atau menjadi bibit-bibit yang nantinya akan menghasilkan keturunnya akan menjadi sapi potong baik jantan maupun betinanya.

Persilangan antara brahman dengan belgian blue ini merupakan persilangan utamanya, selanjutnya nanti akan disisipkan dengan sapi wagyu karena waktu itu sangat dikenal sapi yang memiliki kapasitas produksi daging sangat bagus kualitas premium sehingga sangat berkualitas dengan ciri khas marblingnya.

Setelah diuji coba disini rata-rata pedet lahir cross antara belgian blue dengan brahman memiliki bobot kurang dari 35 kilo rata-rata 32 kilo berat lahir sehingga tidak didapatkan kasus sapi kesulitan melahirkan jadi hipotesis bahwa kalau induknya brahman sampai saat ini belum ada kasus sapi lahir harus cesar atau kesulitan melahirkan. Dari ujicoba 30 straw akhirnya tidak ada lagi generasi pertama. Selanjutnya hasil uji coba ini menjalin kerjasama dengan industri untuk importasi perusahaan Widodo Makmur di Cianjur.

Sampai saat ini sudah ada dua betina bunting, beberapa juga sudah memiliki atau beranak tiga, dan selama ini pun juga tidak ada kesulitan melahirkan. Yang menarik adalah beberapa pedet lahir memiliki ukuran yang kecil namun pertumbuhannya relatif cepat. Menurut data pedet menunjukkan umur 20 bulan memiliki bobot khususnya jantan diatas 550 kg.

Produk Terkait
Dapatkan info produk terkait artikel di atas dengan klik tombol "Pesan Produk Terkait" sekarang!
Artikel terkait
Perkembangan Riset Sapi Gama Persilangan Asli Indonesia | Blog tokosapibagus.com | Toko Sapibagus