Memelihara sapi di wilayah Kalimantan perlu usaha ekstra karena di sana banyak keterbatasan-keterbatasan, misalnya keterbatasan pasokan pakan dan pemasarannya. Berikut penjelasan dari Pak Arif sebagai salah satu peserta pelatihan bisnis sapi Angkatan 58 yang berasal dari kota Banjarbaru, provinsi Kalimantan Selatan.
Pak Arif menceritakan kondisi peternakan miliknya yang dikelola di kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan baru berjalan sekitar 2 tahun, peternakannya dibangun pada tahun 2020 dan mulai aktif mengisi sapi pada tahum 2021. Sapi yang pertama kali yang dipelihara adalah jenis sapi Bali yang saat itu berjumlah 20 ekor, sapi beberapa sapi juga ada yang dibeli di pasar.
Pak Arif mengatakan, sapi yang dipelihara merupakan jenis sapi Bali yang berasal dari Bima dan Kupang, NTT. Sistem pemeliharaan di peternakan milik Pak Arif adalah dikandangkan. Pakan yang diberikan oleh Pak Arif merupakan pakan hijauan yang diberikan setiap pagi hari, dan sore harinya diberikan pakan ampas tahu.
Pak Arif mengharapkan pengalaman yang didapatkan selama mengikuti kegiatan pelatihan bisnis sapi ini bisa diterapkan dipeternakan milik beliau, mulai dari Kesehatan hingga manajemen pakan yang baik sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Pak Arif mengakatan proses pemasaran sapi dipeternakan miliknya dilakukan pada saat musim qurban saja, belum menyediakan untuk potong harian.
Pak Arif juga mengatakan dengan adanya pasar hewan, peternak mudah dalam memilih dan membeli bakalan untuk dipelihara. Selama 2 tahun memlihara sapi, Pak Arif mengatakan, beliau jadi memiliki banyak pengalaman terkait sapi, apalagi peternakan beliau didirikan pada saat penyakit PMK sedang mewabah sehingga menyebabkan rata-rata sapi yang dipelihara beliau terkena penyakit PMK. Pak Arif mengharapkan setelah mengikuti pelatihan bisnis sapi, informasi yang didapatkan mampu membantu beliau dalam mengatasi masalah-masalah seperti wabah PMK ini.
Pak Arif juga mengatakan, di kota Banjarbaru terdapat banyak peternak yang sistem pemeliharaanya sama seperti yang dijalankan oleh beliau, tetapi dibeberapa peternakan juga ada yang dibelihara dengan sistem integrasi menggunakan sawit karena beliau mengatakan pernah ditawarkan sapi bakalan yang berasal dari peternakan dengan sistem integrasi tersebut. Jenis sapi yang ditawarkan juga beragam ada yang Bali, Limosin, dan Pegon.