Pak Wiku, sebagai pemilik Sremoform, berhasil menciptakan populasi sapi yang mengesankan melalui pendekatan yang matang dan terencana. Awalnya, fokusnya terletak pada pembelajaran menyeluruh tentang sistem pakan, pemeliharaan, dan obat-obatan yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesejahteraan optimal bagi sapi. Setelah pemahaman mendalam tercapai, langkah berikutnya adalah merencanakan jumlah sapi yang akan dipelihara, dengan rentang sekitar 10 hingga 20 ekor.
Setelah seluruh aspek terencana dengan cermat, pendanaan diambil, baik melalui lembaga keuangan seperti bank maupun dari sumber dana lainnya. Saat ini, Sremoform bangga memiliki sekitar 150 ekor sapi, termasuk 105 jenis sapi lokal seperti sapi Pegon dan sapi PO.
Fokus pasar Sremoform terletak pada segmen kurban, dengan menyediakan sapi berberat 300 hingga 600 kilogram, disesuaikan dengan kebutuhan patungan masyarakat. Penjualan utama dilakukan di wilayah Semarang dan sekitarnya.
Pak Wiku menunjukkan penanganan dalam mengelola Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Penyakit Luka Samping (LSD). Untuk PMK, langkah-langkah pencegahan melibatkan pembatasan vektor penyakit dan peningkatan daya tahan tubuh sapi melalui pakan, suplemen vitamin, dan obat cacing. Sedangkan untuk LSD, pendekatan melibatkan penggunaan anti parasit, menjaga sanitasi kandang, dan memberikan suplemen vitamin.
Meskipun mengalami tantangan, Sremoform mampu mengatasi kasus PMK dengan hanya 3 ekor sapi terkena dampak. Namun, untuk LSD, sekitar 90 ekor sapi mengalami dampak serius dengan gejala bintik-bintik berubah menjadi nanah. Proses penyembuhan memerlukan waktu sekitar 3 minggu, dengan menggunakan obat iodin dan obat merah. Dari 90 ekor, hampir semuanya pulih, kecuali 3 ekor yang masih dalam proses pemulihan.
Pak Wiku memberikan nasihat berharga kepada peternak pemula, mengingatkan mereka untuk tidak menyerah. Kunci keberhasilan terletak pada penanganan yang tepat, fokus pada pencegahan, menjaga sanitasi kandang, memberikan pakan yang baik, dan terus belajar. Dengan semangat pantang menyerah, semua tantangan dapat diatasi.
